Mohon tunggu...
LINTANG CAHYANI
LINTANG CAHYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia

suka menulis untuk senang-senang saja semoga suka

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Perkembangan Infrastruktur Industri dan Inovasi di Indonesia Selama 5 Tahun Ke Belakang?

25 Desember 2024   00:56 Diperbarui: 25 Desember 2024   01:28 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 9 menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang inklusif memerlukan pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas industri, dan inovasi. Indonesia telah mengalami berbagai kemajuan dan kesulitan di sektor ini dalam lima tahun terakhir.

1. Mewujudkan Infrastruktur Transportasi yang Baik

Proyek besar pemerintah Indonesia, seperti pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatra, berhasil meningkatkan konektivitas antara daerah. Data dari Kementerian PUPR (2023) menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, lebih dari 2.000 kilometer jalan tol baru telah dibangun, yang telah mempercepat transportasi barang dan jasa.

2. Peralihan Infrastruktur Telekomunikasi ke Digitalisasi

Dengan pembangunan jaringan internet yang cepat, transformasi digital menjadi prioritas utama, terutama di daerah tertinggal. Setelah program Palapa Ring dimulai pada tahun 2020, 514 kabupaten/kota di Indonesia telah terhubung ke jaringan serat optik. Namun, masalah masih ada, seperti keterbatasan dalam mendapatkan akses internet di daerah timur Indonesia.

3. Perluasan Perusahaan Manufaktur

Kebijakan substitusi impor dan peningkatan daya saing ekspor mendorong pertumbuhan industri manufaktur. Sektor otomotif dan elektronik sangat berkembang. Laporan BPS (2022) mencatat pertumbuhan industri sebesar 4,3% per tahun dari 2018 hingga 2022, meskipun pandemi sempat menghentikan pertumbuhan.

4. Perkembangan dalam Inovasi Teknologi

Startup teknologi Indonesia berkembang pesat, terutama fintech, agritech, dan e-commerce. Laporan East Ventures Digital Competitiveness Index (2023) menyatakan bahwa ekosistem startup Indonesia menjadi salah satu yang paling dinamis di Asia Tenggara.

5. Masalah Keberlanjutan Energi

Di Indonesia, kemajuan industri masih menghadapi masalah keberlanjutan, terutama terkait emisi karbon. Pergerakan menuju energi terbarukan, seperti pembuatan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu), masih sangat lamban. Menurut data IESR (2022), kapasitas energi terbarukan hanya mencapai 11% dari kapasitas energi nasional.

6. Ketimpangan dalam Infrastruktur di antara Daerah

Keterbatasan pembangunan infrastruktur antara wilayah Jawa dan wilayah luar Jawa masih merupakan masalah utama. Di wilayah timur Indonesia, akses ke transportasi dan fasilitas publik masih terbatas, yang menghambat pertumbuhan ekonomi lokal.

7. Konsekuensi Pandemi COVID-19

Sektor industri dan infrastruktur sangat terpengaruh oleh pandemi. Banyak proyek infrastruktur tertunda, dan sektor kecil dan menengah menghadapi tantangan untuk bertahan. Namun, pandemi juga mendorong inovasi di sektor kesehatan, seperti pembuatan peralatan medis di negara sendiri.

8. Kebijakan yang Memberikan Dukungan Industri

Pemerintah menerapkan kebijakan seperti UU Cipta Kerja untuk mendorong investasi di sektor industri, tetapi dikritik karena tidak memperhatikan hak pekerja dan masalah lingkungan.

9. Kerjasama dengan Sektor Pribadi

Dalam pembangunan infrastruktur, kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta telah menunjukkan hasil yang baik, seperti proyek MRT Jakarta dan LRT. Namun, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek ini masih perlu ditingkatkan.

10. Peluang di Masa Depan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020--2024 pemerintah bertujuan untuk meningkatkan inovasi teknologi dan mempercepat pembangunan infrastruktur hijau. Untuk mencapai target ini, berbagai pemangku kepentingan harus berkolaborasi dan berkomitmen secara kuat.

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang dihadapi, Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung tercapainya SDGs nomor 9. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan sangat penting untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur, industri, dan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun