Mohon tunggu...
lintangauliaputri
lintangauliaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca/ jabatan mahasiswa/ pencapaian bisa melewati lika liku 18 tahun ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keseimbangan dimeja makan

1 Desember 2024   03:47 Diperbarui: 1 Desember 2024   03:47 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terdapat satu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Seorang anak laki-laki. Anak laki-laki ini bernama Ardi, ia dikenal sebagai anak yang suka sekali makan. Setiap kali ada hidangan dimeja ardi selalu mengambil porsi makanan yang paling banyak. Meski perutnya terasa penuh, ai tetap memaksa diri untuk makan, hanya katena ia menyukai rasa makanan tersebut. 

Suatu hari sang ibu memasak makanan favorit ardi, yaitu gulai ayam. Meja makan dipenuhi aroma rempah yan menggoda. Ketika makanan disajikan ardi langsung menggambil tiga porsi makanan paling banyak tanpa memikirkan anggota keluarga yang lain. Ayahnya yang menyaksikan itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

Setelah makan ardi mengeluh perutnya terasa sangat sakit. 

Ardi: "Aduh ibu perut ardi rasanya sakit, bu." Keluh nya sambil memegang perutnya. 


Melihat anaknya yang kesakitan, ayahnya berkata,

Ayah: "Ardi ingatkah kamu pada hadits Rasulullah yang pernah ayah ceritakan?" 

Ardi menggeleng, dia tidak ingat Kapan ayahnya pernah bercerita,

Ardi: aku tidak ingat ayah, memangnya apa ayah? 

Ayah: isi hadits nya adalah "Tidaklah anak adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak adam beberapa suap untuk menegakkan punggungnya. Jika harus makan lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napasnya." (HR. Tirmidzi).


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun