Mohon tunggu...
Lintang Astri Widowati
Lintang Astri Widowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Agriculture Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNS Membangun Desa: "Sekolahku Cantik!" Program Kreasi Sekolah dengan Teknik Vertikultur

22 Februari 2023   21:56 Diperbarui: 24 Februari 2023   19:02 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Sebelah Maret Surakarta (UNS) menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode Januari-Februari 2023. Desa Karanglo, Tawangmangu, Karanganyar merupakan salah satu desa yang diamanahi sebagai desa kegiatan KKN periode ini. Desa ini memiliki minat tinggi di dunia budidaya tanaman.

Kegiatan program kerja KKN diselenggarakan guna mendukung pembangunan desa di suatu daerah. Salah satu jenis kegiatan yang dapat mendukung hal tersebut yaitu pelatihan dan pengenalan di tingkat sekolah dasar. Pendidikan sekolah dasar dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan sosial budaya. Siswa mulai dikenalkan cara memecahkan masalah dengan inovasi baru. Salah satu program kerja yang sesuai dengan tujuan dan pengembangan pendidikan sekolah dasar yaitu pelatihan mengenai budidaya tanaman secara vertikultur.

Dokpri
Dokpri

Mahasiswa KKN Membangun Desa Kelompok 104 Karanglo melakukan pelatihan budidaya tanaman vertikultur ini dengan tujuan agar siswa dan siswi di SD N 03 Karanglo dapat belajar bagaimana memecahkan masalah mengenai cara budidaya tanaman di lahan sempit, memperindah space atau lahan kosong, serta mengasah kreativitas dan teamwork. Selain itu, pelatihan ini juga memanfaatkan botol bekas untuk mengarahkan anak dalam menekan sampah anorganik.

Hari Selasa, 31 Januari 2023 dilakukan pelatihan vertikultur di SD Negeri 03 Karanglo dengan melibatkan siswa-siswi kelas 5 dan 6. Alat dan bahan yang digunakan dalam vertikultur ini mudah untuk didapatkan yaitu berupa botol bekas, tanah, sekam, pupuk kandang, cetok, dan tanaman hias.

Dokpri
Dokpri

Dalam proses pembuatannya, botol plastik bekas dilubangi atau dibagi 2 sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan 2 lubang kecil di bagian samping kanan dan kiri untuk jalan masuk tali. Siswa dan siswi diajak untuk ikut mengolah media tanam yang berisi campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang. Media tanam tersebut dipindahkkan ke dalam botol bekas yang dijadikan sebagai tempat tanam. 

Dokpri
Dokpri

Penanaman tanaman hias dilakukan dengan membuat dua lubang tanam sedalam sekitar 3-5 cm lalu memindahkankan bibit tanaman hias dan menutup lubang tersebut dengan media tanam kembali. Siswa dan siswi juga diajak untuk berkreasi dalam melukis botol bekas dengan menggunakan cat air dan kuas untuk mengasah keativitas anak. Setelah cat pada botol kering, siswa dan siswi diajak untuk menali botol pada tiap-tiap lubang yang ada di bagian samping botol. Kegiatan ini dapat mengajak anak untuk bekerja dalam kelompok. Siswa dan siswi juga dilatih untuk menjaga dan merawat tanaman dengan penyiraman dengan menggunakan handsprayer.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun