Mohon tunggu...
Humaniora

Puan: Kepeloporan Itu Penting, Titik!

24 Februari 2017   12:10 Diperbarui: 24 Februari 2017   12:17 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Semangat kepeloporan sangat penting”, ucap Puan dalam sebuah sambutan pada Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2017, Jakarta, 22 Februari 2017.

Apa itu kepeloporan? Mengapa Puan Maharani menekankan begitu pentingnya semangat kepeloporan.

Kepeloporan adalah semangat. Kepeloporan adalah kerelaan. Tapi keduanya tidak berdiri sendiri. Keduanya berpijak pada kesadaran diri atas tanggung jawab sosial untuk menciptakan sesuatu dan mengubah gagasan menjadi sebuah karya nyata, dilakukan secara konsisten, gigih dan diakui oleh masyarakat. Kepeloporan mampu memberi nilai tambah pada sendi-sendi kehidupan. Kepeloporan yang berlandaskan kesadaran pada tanggung jawab sosial memungkinkan seseorang bergerak aktif, kreatif dan inovatif dalam berkontribusi pada masyarakat.

Puan menyebutkan beberapa kepeloporan yang penting. Yakni kepeloporan untuk maju, kepeloporan untuk memiliki keterampilan, kepeloporan pantang menyerah, dan kepeloporan untuk bergotong-royong. Dalam keyakinan Puan Maharani tanpa dilandasi semangat kepeloporan untuk maju tersebut, maka sulit diharapkan adanya inisiatif, peran aktif, dan kesungguhan dalam menjalankan segala sesuatu (http://adhyaksadault.info, 23/02/2017).

Pendidikan diberikan kepada anak-anak bangsa tak lain untuk menciptakan kepeloporan. Lihat dasa darma perguruan tinggi misalnya. Ada tiga poin: pendidikan, penelitian dan pengabdian. Perguruan tinggi merupakan wadah untuk mendidik. Pendidikan secara sederhana adalah transformasi ilmu pengetahuan dan pengemblengan karakter.

Tidak cukup sebagai terdidik. Perguruan tinggi menuntun untuk peka terhadap lingkungan, mengamati lingkungan atau mencari tahu persoalan-persoalan di lingkungan. Bahasa akademisnya adalah penelitian. Segera setelah penelitian menemukan persoalan dan menemukan solusi dari persoalan tersebut, kesadaran untuk mengabdi, mencurahkan pengetahuannya demi kebaikan masyarakatnya. kesadaran akan tanggung jawab adalah semangat kepeloporan. Itu poin Puan Maharani menegaskan semangat itu.

Puan Maharani mengutip kakek yang dibanggakan seluruh rakyat Indonesia, Bung Karno, dalam pidatonya tahun 1962. Pemimpin besar revolusi Indonesia itu mengatakan: “Janganlah kita mencari kepeloporan mental pada orang lain. Carilah kepeloporan mental itu pada diri kita sendiri” (http://adhyaksadault.info, 23/02/2017).

Kepeloporan itu adalah sesuatu yang tidak berasal dari luar. Kepeloporan itu adalah sesuatu yang melekat atau bercokol dalam relung setiap manusia. Setiap kita memiliki kesadaran itu. Tinggal bagaimana mengasah kepeloporan itu, menguatkan dan meneguhkannya.

“Untuk itu, mari kita mulai melakukan perubahan, menjadi pelopor, jangan menunggu orang lain. Lakukanlah kepeloporan itu mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan bermasyarakat” (http://adhyaksadault.info, 23/02/2017).

Dan semangat revolusi mental haruslah aspek kepeloporan itu sendiri: pelopori kebaikan, pelopori kemajuan, dan pelopori kebersamaan mulai dari diri kita sendiri. Bagi Puan, kepeloporan itu penting. Titik!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun