met malam warga kompasiana, pak kabar semua, sehat-sehat selalu ya, Hamzah numpang nulis coret-coretan disini lagi ya :p , langsung aja cekidot kebawah ya :d
Sekarang ketika ideologi-ideologi besar berguguran di penghujung abad XX, Islam menjadi satu-satunya pilihan bagi umat manusia dan inilah yang memunculkan kecemasan masyarakat Barat. Tetepi jarak yang terbentang antara peluang Islam menjadi ideologi dunia dan kemampuan kaum muslimin untuk merebut peluang amat jauh, inilah yang menjadi masalah kita.
Banyak cara melempar Islam dari panggung Politik. Ini tantangannya ! dalih alasan yang tampak masuk akal pun dihembuskan para "jubir" sekuler ini. Baik dengan beragam argumen yang tampak ilmiah, mulai dari saran sebaiknya memulai perjuangan dari sisi pendidikan dan sosial kemasyarakatan, sampai merancang skenario pembusukkan partai-partai Islam.
Seperti seorang Mantan petinggi Partai Islam yang disangka korupsi padahal bukti-bukti belum membuktikan keterlibatannya dalam korupsi tersebut, tapi lagi-lagi semua kekuatan anti  politik Islam membuat seolah-olah dia bersalah. inilah salah satu cara pembuktian melempar Islam dari panggung politik. Islam hanya ada di mesjid tidak boleh di ruang publik.
Untuk membuktikannya mari kita ikuti secara cermat fakta dan katanya dalam kasus yang terjadi pada petinggi partai Islam ini yang saya kutip dari @jonru yang dimuat di http://pkssukaluyu.blogspot.com/2013/05/katanya-vs-fakta-kasus-lhi.html
1. Katanya LHI tertangkap tangan. Faktanya, yg tertangkap tangan adalah AF.
2. Katanya LHI menerima suap Rp 1M. Faktanya, uang Rp 1M tersebut belum diterima.
3. Katanya ada bukti rekaman soal keterlibatan LHI pada kasus korupsi impor daging sapi. Faktanya, KPK belum berhasil juga menunjukkan rekaman tersebut.
4. Katanya AF itu kader PKS. Faktanya, dia cuma teman LHI. Mari gunakan akal sehat. Jika Anda kader PAN, apakah teman Anda orang PAN semua? Tentu tidak, bukan?
5. Katanya LHI dituduh terlibat dalam korupsi impor daging sapi. Faktanya, pengadilan tak berhasil membuktikan, dan tuduhan terbaru adalah Tindakan Pencucian Uang (TPU). Jadi mari berhenti membully LHI dan PKS dengan kata-kata SAPI, karena secara hukum si SAPI terbukti tak terlibat apapun di situ.
6. Katanya LHI dituduh terlibat dalam kasus TPU. Faktanya: uangnya belum diterima. Gimana ceritanya bisa dicuci?
7. Katanya LHI suka main perempuan, karena AF terlibat skandal dengan banyak perempuan sexy. Faktanya, skandal perempuan sexy itu hanya berkaitan dengan AF. Dan AF BUKAN kader PKS. Jadi kenapa skandal tersebut harus dihubung-hubungkan dengan LHI dan PKS? Mari pakai akal sehat!
8. Katanya LHI itu koruptor. Faktanya, hingga tulisan ini dibuat (12 Mei 2013), tuduhan ini belum terbukti sama sekali. Kalau Anda masih mengatakan LHI koruptor, itu namanya fitnah. DOSA BESAR!!!
Secara nalar kemanusiaan dan nurani yang bersih jelas sekali bagaimana makar ini coba digelurkan menjadi aksi pembusukan partai islam dalam hal ini PKS.
nampaknya Barat si pemilik modal makar tak ingin proyek sekularisasi yang gagal di dunia Islam, bertambah gagal telak apalagi ini Indonesia negara berpenduduk terbesar muslim di dunia.
Maka Barat pun menghimpun kekuatan lokal yang tidak menyukai  politik Islam dalam sebuah Koalisi Besar yang saya sebut KOALISI LABA-LABA :p.
semua anggota koalisi laba-laba ini bertebaran mulai di parlemen, media massa, dunia maya pada sosial medianya, tujuan satu menciptakan opini publik bahwa Partai Islam ini memang tidak layak lagi menjadi pilihan dan harapan umat.
maka dijalan-jalan, warung kopi, kantor, ruang sudut lingkungan kita, riuh ramai dengan pemberitaan dugaan korupsi sapi ini.
Mereka yang tergabung dalam Koalisi Laba-laba ini menganggap Besar dirinya, menganggap memiliki semua sarana penciptaan opini publik, dan menganggap bahwa 2014 skenario mereka bisa menjadi kenyataan.
Mereka melupakan sesuatu !
Bahwa Allah tak pernah tidur !
Bahwa Allah sesungguhnya sebaik-baiknya pembuat skenario !
Bahwa Allah selalu menulis Kebenaran sebagai pemenangnya !
Koalisi Laba-laba yang tampak Besar dan Kuat ini. Sesungguhnya Rapuh. Karena sejarah pemenang selalu harus melalui perjuangan, dan fase Partai Islam pada Bangsa ini adalah melalui Fitnah dan Makar Korupsi. Perusakan Citra itu dampaknya akan besar bagi citra individu atau kelompok. Persis ketika Nabi Muhammad saw memuli dakwahnya, beliau bahkan di anggap tukang sihir, di fitnah gila, dilempar dan dicaci maki.
maka melawan Koalisi Laba-laba ini sebenarnya mudah. karena sifatnya yang rapuh itu, teruskan saja tebar kebaikan untuk negeri, terus saja bekerja untuk Bangsa, dengan cinta kerja dan harmoni, kita sapa setiap orang, maka kemenangan itu tinggal menunggu harinya saja !
"tks bagi yg sudah baca dan komentar ya :P"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H