Mohon tunggu...
Lintang AdistyaSari
Lintang AdistyaSari Mohon Tunggu... Lainnya - saya merupakan mahasiswa

suka mendengarkan musik, suka menonton film, suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Manajemen Isu McDonald's Indonesia dalam Menangani Imbas Hoaks Fatwa MUI Terkait Haramnya Produk Israel

17 Januari 2024   19:41 Diperbarui: 17 Januari 2024   21:31 5713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ABSTRAK 

Jurnal ini membahas strategi manajemen yang diterapkan McDonald's untuk menghadapi dampak boikot produk Israel. Memboikot produk-produk Israel merupakan hal yang kontroversial dan mempunyai implikasi yang signifikan terhadap perusahaan-perusahaan internasional yang terlibat dalam perdagangan dengan Israel. Penelitian ini menggunakan metodologi studi kasus dan fokus pada McDonald's, salah satu perusahaan yang terkena dampak boikot. Melalui analisis kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi strategi yang digunakan McDonald's untuk mengatasi dampak boikot dan menjaga reputasi perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa McDonald's menerapkan beberapa strategi manajemen yang efektif. Hal ini mencakup komunikasi yang terbuka dan transparan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan, diversifikasi produk untuk mengurangi ketergantungan pada produk Israel, meningkatkan kehadiran media sosial untuk mengendalikan opini publik, dan ini termasuk kerja sama dengan Israel. Institusi negara dan masyarakat didorong untuk mengatasi hal ini.. Studi ini memberikan wawasan tentang pentingnya strategi manajemen yang efektif ketika menghadapi isu-isu sensitif seperti boikot produk. Hasil penelitian ini akan menjadi referensi bagi perusahaan lain yang berada dalam situasi serupa dan berkontribusi pada pengembangan teori dan praktik manajemen.

ABSTRACT

This journal discusses the management strategies implemented by McDonald's to deal with the impact of the Israeli product boycott. Boycotting Israeli products is controversial and has significant implications for international companies involved in trade with Israel. This research uses a case study methodology and focuses on McDonald's, one of the companies affected by the boycott. Through qualitative analysis, this research identifies the strategies used by McDonald's to overcome the impact of the boycott and maintain the company's reputation. The research results show that McDonald's implements several effective management strategies. This includes open and transparent communication with customers and stakeholders, product diversification to reduce dependence on Israeli products, increasing social media presence to control public opinion, and this includes cooperation with Israel. State institutions and society are encouraged to address this. This study provides insight into the importance of effective management strategies when dealing with sensitive issues such as product boycotts. The results of this research will be a reference for other companies in a similar situation and contribute to the development of management theory and practice.

LATAR BELAKANG

McDonald's merupakan salah satu perusahaan yang terkena dampak serangan Israel di Gaza. Pasalnya, perusahaan cabang Israel memasok makanan untuk militer Tel Aviv. Akibatnya, penjualan di Mesir anjlok, lapor Reuters. Mesir sendiri bukanlah negara yang terbiasa dengan demonstrasi sehingga sejumlah partai politik menilai boikot adalah pilihan terbaik. Perusahaan makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) McDonald's menjadi salah satu sasaran boikot setelah cabangnya di Israel memberikan paket makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Cabang McDonald's di Israel juga mengikuti kebijakan ini, sehingga memicu protes dan gerakan boikot di media sosial. Bahkan, McDonald's di Indonesia juga terkena dampaknya Menanggapi hal tersebut, McD Indonesia memberikan klarifikasi melalui PT Rekso Nasional Food yang terdaftar sebagai franchisee McDonald's Indonesia (Ibrahim, 2023).

Ia pun mengaku prihatin dengan apa yang terjadi saat ini di Israel dan Palestina. PT Rekso Nasional Food sangat prihatin dengan meningkatnya konflik di Timur Tengah belakangan ini. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada para korban, keluarga mereka, dan komunitas yang terkena dampak. Sementara itu, menanggapi simpang siur kabar hubungan McDonald's dengan Israel, PT Lexa menegaskan perusahaannya merupakan perusahaan independen. McDonald's Indonesia adalah perusahaan yang dioperasikan secara independen dan tidak terlibat dalam kegiatan operasional dan keputusan McDonald's di negara lain, termasuk McDonald's Israel dengan demikian, McDonald's Indonesia senantiasa berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya, menyediakan makanan dengan kualitas terbaik, dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi melarang produk yang terang-terangan membela Israel melawan Palestina. Direktur Fatwa MUI itu mengatakan mendukung kemerdekaan Palestina adalah kewajiban hukum. Sebaliknya, mendukung Israel dan para pendukungnya adalah tindakan ilegal. Terkait pemberitaan terkait Israel, McDonald's Indonesia angkat bicara. Wakil Direktur Humas McDonald's Indonesia, mengatakan McDonald's merupakan waralaba di bawah bendera PT Rekso Nasional Food yang dimiliki sepenuhnya oleh pengusaha lokal Indonesia dan mempekerjakan lebih dari 16.000 karyawan lokal, serta memiliki staff (Fitriyani, 2023).

McDonald's adalah perusahaan yang dioperasikan secara independen dan tidak terlibat dalam kegiatan operasional atau keputusan McDonald's di negara lain, termasuk McDonald's Israel. Sementara itu, saham McDonald's anjlok ke level terendah sejak 27 Oktober 2022. Pada 12 Oktober, saham McDonald's mencapai level $246,19 atau setara Rp3,87 juta per saham. Upaya tersebut akan semakin diperkuat dengan penguatan arus barang impor dan perubahan sejumlah peraturan terkait tata niaga impor dalam negeri. Salah satu tujuan McDonald's adalah meningkatkan penggunaan produk lokal yang kualitasnya sebanding. Dengan memperbanyak impor, kita berharap masyarakat semakin mau menggunakan produk lokal. Meskipun Kementerian Perindustrian tidak secara resmi mendukung gerakan boikot, namun Kementerian Perindustrian berupaya menciptakan kondisi yang mendukung penggunaan produk produksi dalam negeri (Muhiddin, 2023)

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen isu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun