Mohon tunggu...
Lintang Aji Yoga Pratama
Lintang Aji Yoga Pratama Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa di UIN Walisongo Semarang

Just a kid that want to share their knowledge.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Rich Dad Poor Dad: Perbedaan Mindset Orang Miskin dan Orang Kaya dalam Melihat Uang

24 Mei 2021   19:20 Diperbarui: 24 Mei 2021   19:30 3133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah Miskin bekerja untuk uang, ia pikir dengan memiliki gaji yang tinggi dan banyak akan memecahkan masalah keuangan mereka. Ayah Miskin hidup dalam ketakutan dan ketamakan, rasa takutlah yang membuat orang terus bekerja, takut tidak punya uang, takut tidak dapat membayar tagihan, takut dipecat. Ia akan bangun setiap paginya, bekerja, menerima upah, membayar tagihan, begitulah seterusnya, Ayah Kaya menyebut hal itu sebagai 'Perangkap Tikus' yang harus dihindari. Ayah Miskin hanya ingin merasa aman, memiliki pekerjaan yang terjamin, dan gaji bagus. Namun, ia tidak akan pernah cukup.

Sedangkan Ayah Kaya memiliki pemikiran bahwa ia akan bekerja untuk membangun aset dan akan membuat aset tersebut bekerja untuknya. Jika Ayah Miskin menganggap bahwa rumah adalah suatu investasi dan aset terbesar mereka, Ayah Kaya berpikiran sebaliknya, bagi Ayah Kaya "Rumah saya adalah liabilitas/hutang, dan kalau rumahmu adalah investasi terbesarmu, kau ada dalam masalah."

2. Bukan Tentang Seberapa Banyak Uang yang Dihasilkan, Tapi Seberapa Banyak Uang yang Dapat Disimpan

Ayah Miskin berpendapat bahwa untuk mendapatkan uang ia harus belajar dengan tekun, mendapat nilai yang bagus, mendapat pekerjaan, dan bekerja keras dalam pekerjaan tersebut. Namun, hal tersebut tidak cukup tanpa adanya pengaturan keuangan yang baik. Tanpa adanya pengaturan yang baik, uang yang setiap hari dicari akan selalu habis dan tidak akan menghasilkan apapun di masa depan. 

Menurut Ayah Kaya, kuncinya adalah dengan mempelajari perbedaan antara aset dan kewajiban (biaya cicilan, sewa rumah, dan sejenisnya yang bersifat wajib) yang kita miliki. Setelah memahami apa perbedaannya, langkah selanjutnya adalah memperbaiki tabungan kita dan pastikan bahwa uang yang keluar tidak lebih banyak dari uang yang masuk. 

3. Jangan Menghindari Kegagalan

Ayah Kaya menyatakan, "Kebanyakan orang tidak pernah menang karena mereka takut kalah atau gagal. Padahal, jika kamu mengamati bagaimana manusia bisa belajar, manusia akan belajar dari berbuat kesalahan. Kita belajar berjalan dengan terjatuh. Jika kita tidak pernah jatuh, kita tidak akan pernah bisa berjalan." Hal tersebut berlaku pula dalam kesuksesan, di mana kegagalan pasti menjadi bagian di dalamnya. 

4. Bekerja untuk Belajar, Bukan untuk Uang

Ayah Kaya mengajarkan kepada Robert bahwa hal terpenting dalah bekerja adalah tentang belajar hal baru, bukan uang. Pelajari bagaimana cara berbisnis dengan baik, bagaimana cara menjalankan suatu perusahaan dengan baik, hal-hal tersebut amat sangat berharga untuk membangun bisnis di bawah benderamu sendiri.

Selain hal-hal penting di atas, berikut ini adalah beberapa mindset lain yang membedakan antara Ayah Kaya dan Ayah Miskin.

1. Ayah Kaya berpandangan bahwa cinta akan uang adalah akar segala kejahatan, sedangkan Ayah Kaya berpandangan bahwa kekurangan uang adalah akar dari segala kejahatan.

2. Ayah Miskin selalu berpendapat bahwa ia tidak mampu membeli sesuatu, sedangkan Ayah Kaya berpikir tentang bagaimana cara dia untuk dapat membelinya.

3. Ayah Miskin belajar dengan giat agar bisa menemukan perusahaan yang bagus sebagai tempat bekerja, sedangkan Ayah Kaya belajar dengan giia agar bisa menemukan perusahaan yang bagus untuk dibelinya.

4. Ayah Miskin beralasan bahwa ia tidak dapat menjadi kaya karena ia memiliki anak-anak sebagai tanggung jawabnya, sedangkan Ayah Kaya berpandangan bahwa ia harus menjadi kaya karena ia memiliki tanggung jawab yang besar untuk anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun