Mohon tunggu...
Lintang Paramita
Lintang Paramita Mohon Tunggu... -

Saya pecinta buku, film dan musik :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Soe Hok-Gie (1)

7 November 2013   16:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:28 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemudian ketika beranjak dewasa, Gie menjadi semakin kritis.Sisi humanisnya pun tampak di kisah berikut. Pernah suatu siang,dia bertemu dengan seseorang yang dia klaim di catatannya adalah bukan pengemis. Orang ini sedang memakan kulit mangga. Melihat ini,Gie pun memberikan seluruh uangnya, yang "hanya" tersisa Rp. 2,50.Gie sempat menuliskan pengalamannya ini di buku catatannya, sambil kemudian berbicara sinis, "Dua kilometer dari pemakan kulit (mangga),'paduka' kita mungkin lagi tertawa-tawa, makan-makan dengan istri-istrinya yang cantik. Aku bersamamu orang-orang malang."

Bagi sebagian besar orang yang belum pernah berjumpa dengan mendiang Gie dan hanya mengenalnya melalui tulisan-tulisan yang bernada keras, sosok Gie sering digambarkan sebagai laki-laki berbadan tegap dengan wajah garang. Namun tak begitu adanya. Ia berbadan kerempeng dan memiliki cara berjalan yang lucu.

To Be Continued to "Soe Hok-Gie  part 2"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun