Lingkungan dan budaya tidak berdiri sendiri; keduanya saling mempengaruhi dalam membentuk perkembangan sosial-emosional anak. Misalnya, sekolah sebagai bagian dari lingkungan sosial juga dipengaruhi oleh budaya setempat. Sekolah yang menerapkan nilai-nilai budaya tertentu dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan keterampilan sosial siswa.
Selain itu, pengalaman hidup sehari-hari anak di lingkungan mereka---baik di rumah maupun di masyarakat---akan dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang berlaku. Anak-anak belajar bagaimana berperilaku melalui pengamatan terhadap orang dewasa di sekitar mereka serta melalui interaksi dengan teman sebaya.
Kesimpulan
Perkembangan sosial-emosional anak dipengaruhi secara signifikan oleh lingkungan fisik dan sosial serta oleh nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat tempat mereka tinggal. Lingkungan yang positif dan mendukung serta budaya yang mendorong interaksi sosial yang sehat akan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan emosional dan sosial yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung serta menghargai keberagaman budaya demi perkembangan optimal anak-anak kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H