Mohon tunggu...
Lina Ramdhani Nur Sari
Lina Ramdhani Nur Sari Mohon Tunggu... Wirausaha -

Orang yang masih harus banyak belajar dalam menulis, supaya handal.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perencanaan Berwirausaha serta Menyelaraskan dengan Passion Agar Tidak Membosankan

28 Oktober 2016   09:56 Diperbarui: 28 Oktober 2016   10:04 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Perencanaan usaha (Gambar: trend-online.com)"][/caption]"Passion", apa itu passion? Kata passion banyak dikaitkan orang dengan sebuah kesuksesan, seperti dalam pekerjaan atau apapun yang bisa menghasilkan uang. Banyak kata-kata motivasi yang mengikutsertakan kata passion di dalam nya, sebagai salah satu solusi untuk mencapai kesuksesan tersebut. Namun, apa sebenarnya arti dari kata passion itu sendiri. Banyak makna untuk menerjemahkannya, mulai dari passion sebagai sebuah hobi yang menghasilkan, aktivitas yang disukai, keinginan atau kemauan besar, sampai yang paling umum merupakan sebuah kombinasi antara kenikmatan, makna dan perasaan.

Kalaulah memang ketika kita ingin sukses, dan kata orang-orang sana haruslah menyertakan passion didalam nya, agar kita bisa menjalaninya dengan mudah, tidak menjadi beban, mencegah timbulnya stres, sampai hasil yang dikerjakan bisa maksimal dan memuaskan, terus bagaimana cara kita untuk bisa mengetahui  passion kita? Bagi mereka yang sudah mengetahui apa passion yang dimiliki, tentu mereka tidak bingung atas kejelasan apa yang akan mereka lakukan untuk perencanaan pencapaian kesuksesannya. Tapi tidak bagi mereka yang masih dalam pencarian passion, kebingungan lah yang masih melanda.

Lantas apa yang harus dilakukan, agar kita bisa tahu passion apa yang ada di diri kita?

Banyak cara untuk menemukan passion, caranya bisa dengan menggali bakat yang kita miliki, dengan mengenali diri sendiri, serta kita harus mengetahui ingin dikenal seperti apa kita di masa depan nanti. Dengan begitu, passion pun akan muncul.

Perencanaan Berwirausaha

Bicara tentang passion dan kesuksesan, tidak hanya orang lain yang menginginkan dan memimpikannya, saya sendiri pun tentu ingin meraihnya. Untuk saat ini, bisa dibilang saya belum sukses. Dan saya sangat mempunyai keinginan untuk itu. Saya mempunyai beberapa keinginan/cita-cita yang ingin dicapai, salah satu nya yaitu menjadi seorang pengusaha sukses. Ada rencana yang sebenarnya ingin cepat saya realisasikan, dan saya yakin rencana tersebut bisa saya realisasikan secepat mungkin. 

Disini saya akan berbagi rencana tersebut. Dan semoga bisa menjadi inspirasi buat pembaca semua. Karena untuk berbisnis/usaha, tentu membutuhkan perencanaan, supaya apa yang akan kita jalankan bisa tergambar dengan jelas dan memudahkan langkah kita. Perencanaannya sebagai berikut:

Pertama, tentukan jasa/produk yang akan dijual. Untuk jadi seorang pengusaha, menjadi hal wajib memiliki jasa/produk yang akan dipasarkan. Misalnya saja, saya tidak memilih jasa melainkan saya memilih produk untuk saya produksi di usaha saya. Saya melakukan survei (pengamatan) ke beberapa tempat perbelanjaan, seperti ke pasar, supermarket, mall, tempat-tempat jajanan, dan lain sebagainya. Tentunya untuk menentukan produk yang saya minati untuk kemudian saya produksi. Atau pun bisa juga kita memproduksi produk yang memang kita ciptakan sendiri berdasarkan ide sendiri. Misalkan, memproduksi produk yang belum ditemukan dipasaran sebelumnya, bahkan mungkin itu pun bisa jadi lebih baik.

Kedua, tentukan target pasar. Setelah tahu produk yang akan diproduksi, tentunya saya harus mengetahui kemana produk akan dijual/dipasarkan. Apakah dengan membuka toko, atau melalui jasa marketing (pegawai), memakai sistem grosir atau eceran atau keduanya, juga mengetahui kalangan yang akan mengkonsumsi/menggunakan produk saya tersebut. Karena dengan mengetahui itu semua, akan mempermudah pemasaran dan pastinya pemasarannya pun lebih terarah.

Ketiga, perhitungkan modal awal. Dengan memperhitungkannya, saya akan mengetahui berapa banyak modal yang harus tersedia untuk memproduksi produk, peralatan yang harus dibeli, serta gaji awal untuk membayar pegawai yang akan membantu saya. Saya akan langsung mengikutsertakan pegawai, karena saya mengetahui kemampuan saya terbatas untuk menghasilkan produk yang harus sangat berkualitas. Karena, sebuah usaha akan terus berjalan, ketika kualitas dari sebuah produk lah yang diberikan, dan itu harus menjadi prioritas yang tak boleh terlengahkan. Maka dari itu, memperhitungkan segalanya, termasuk gaji awal pegawai harus diperhitungkan.

Keempat, cari modal. Setelah terhitung modal yang dibutuhkan, tentu modal harus tersedia. Tidak dipungkiri, modal menjadi salah satu masalah dalam menjalankan bisnis/usaha. Saya sendiri pun, masih dalam tahap pencarian modal untuk menjalankan usaha yang sudah terencana. Saya memilih mencari modal, dengan mengumpulkan hasil dari saya menulis artikel serta dari hasil menjual produk orang lain, yang sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Dan saya yakini akan bisa terealisasi. Kenapa saya tidak lebih memilih cara yang instan dan sebenarnya lebih mudah, yaitu dengan cara meminta modal ke orangtua, atau bisa saja mencari relasi bisnis kepada teman yang bisa menginvestasikan uangnya, untuk kemudian saya jalankan bisnisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun