Mohon tunggu...
Linna Wijayanti
Linna Wijayanti Mohon Tunggu... pelajar -

kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda kebohongan adalah kejujuran yang tertunda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Juminten as Srikandi

5 Maret 2017   10:10 Diperbarui: 5 Maret 2017   10:52 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok.Monster Bego - blogger)

Disebuah desa terpencil didaerah Malang terdapat perempuan yang bernama.. Emm sebut saja Juminten. Juminten adalah perempuan yang terkenal didaerah tempat tinggalnya, Karena ia mempunyai badan yang besar, gemuk, tinggi, namun juga cantik. Jumintenpun masih muda yakni berumur sekitar 21 tahunan. Sehari-hari si Juminten ini mempunyai usaha yaitu membuka warung makan “Warung Semok” namanya, kenapa diberi nama semok, Karena Juminten badannya semok. Heheehhe.Warung Semok buka mulai jam 18.00 – 24.00 .Setiap malam warung Juminten selalu ramai pembeli, ada yang remaja orang tua bahkan anak-anak, Karena jual sempol juga diwarung Juminten. Tempat yang dekat dengan rumah warga dan dengan harga yang murah membuat Warung Semok menjadi ramai dan jadi favorit. Semalam Juminten dapat meraih uang sekitar 200 - 400 ribu, terkadang kalau lagi ramainya bisa mencapai 500 - 650ribu.  Dengan raihan hasil usahanya Juminten bersyukur akan semua itu atas kerja kerasnya untuk mencari nafkah demi membiayai anaknya. Jarak antara rumah dan warung makannya cukup jauh sekitar 4km dan harus melewati jalanan sepi, kanan kiri hanya sawah dan tanah ditanami tebu-tebuan, hiiii bikin merinding. Tetapi Juminten tidak pernah takut setan atau hal - hal gaib lainnya.

Setiap malam Jumiten selalu berangkat dari rumahnya sore menjelang malam dan sampai disana Juminten menata dan membersihkan Warung Semoknya. Pada malam itu sekitar jam setengah 12 malam Juminten masih berada diwarungnya karena masih ada pembeli yang makan disitu. Kemudian terdenganr suara rem yang sangat nyaring didepan warung Juminten, dan datang seorang pemuda masuk dan kelihatan ketakutan dengan nafas terengah-engah , dan Juminten pun kaget dan langsung menghampiri sang pemuda tersebut.

Juminten : “ Ya Allah, Opok o le ?”

Pemuda : “ Wonten begal buk ten bulak mriku.”

Kemudian bapak-bapak yang sedang makan di Warung Semok tersebut menanyai pemuda tersebut, kebetulan bapak- bapak tersebut merupakan kelompok ronda malam itu.

Bapak : “ Begale ndek ndi le ?”

Pemuda : “ Ten bulak cidek e tebu”an Pak De. Begale ndelik ten pondokane sawah. Mbeto clurit kalihan linggis.” Ungkap pemuda tersebut sambil nafas yang tidak teratur

Bapak : “ Karo sopo le awakmu?, Sepedah motormu yok opo ?” tanya bapak- bapak khawatir

Pemuda : “ Kiyambek Pak De, sepedahe aman namung spion kiri copot.” Penjelasan pemuda tersebut.

Kemudian bapak tersebut keluar Warung Semok dan langsung memanggil rekan-rekannya yang berada dipos dan berlari menunju tempat TKP.

Juminten : “lungguh – lungguh sek iki ngombe disek tenangno pikirmu le.” Suruh Juminten. “ Ceritakno yok opo kejadiane ?” pinta Juminten kepada pemuda itu.

Pemuda : “ kulo dugi omah Bu Lik badhe ten rencang kulo, badhe ngampil helm lan sepatu.”

Juminten :” Lah napo bengi men le lakmu budal, mene isuk lak iso se.”

Pemuda: “ kulo badhe ten Pasuruan Bu Lik, jam 3 bidal. Badhe nyusul ibu.”

Juminten : “ terus yok opo kok iso lolos teko begal le ?”tanya Juminten

Pemuda : “ Niku Bu Lik, Bar sampek ten bulak, rasane niku koyok wonten seng ngawasi ten sawah”an, lan pari – pari niku gerak – gerak, perasaan kulo gak enak, lah mantun niku, kulo gas buanter Bu Lik sepedah kulo, lah kok pecudul!!! Begal Bu Lik ten ngarep kulo kalihan ngangkat clurit. Kulo reflek langsung banting kanan lha kok wonten begal malih ten kanan mbeto linggis. Mantun niku linggis disawat ten kulo, lah kulo reflek maleh Bu Lik banting kiri, dadi kulo lak sepedahan koyo Falentino Rossi Bu Lik hehehehe. Linggis e nyambet spion kanan. Terus kulo gas buanter sak buanter ku Bu Lik, mantun niku wonten Warung niki kulo mandek golek pertolongan.”

Juminten : “ Oalah le. Alhamdulilah sek di kek i slamet mbek Pengeran Seng Agung. Wes ning kinio sek. Tenangno pikirmu.”

Pemuda :” Bu Lik,, pesen Nasgor e setunggal Bu Lik ?”

Juminten : “ Oaoalh sek sempet-sempet te. Sek tak gorengno. Wes ra usah mbayar tak kek I wae, tapi entekno.”

Pemuda :” Alhamdulilah, Matur nuwun Bu Lik. Rejeki anak sholeh.”

Kemudian selang beberapa lama nasi gorengpun jadi dan terpaksa Juminten pulang agak pagi karena peristiwa begal tersebut.kemudian hari demi hari Juminten kepikiran tentang begal tersebut. Dan setiap pulang kerumah Juminten selalu berdoa dan dzikir disepanjang jalan, demi keselamatannya sampai rumah. Kemudian disuatu malam ketika Juminten lewat jalan sepi ditempat pemuda bertemu begal. Juminten melihat tanaman padi yang gerak – gerak sendiri dan terdapat bayangan orang sedang membawa tongkat. Kemudian Juminten pun meng gas sepeda motornya dan tepat di tempat bayangan itu tiba-tiba sorotan lampu mengenai wajah juminten dan membuat Juminten oleng, kemudian terjatuh dari sepeda motornya. Jumintenpun langsung berdiri dan Dem!!!! Kepalan tangan Juminten melayang tepat di pipi orang tersebut. Kemudian orang tersebut langsung reflek berkata

“Aku iki Paidi.” Sontak Juminten kaget dan melototi orang tersebut.

Jumintan : “ Ya Allah, Paidi tah??. Sepurane Di , tak kiro begal.” Maaf Juminten

Paidi : “ Aku golek kodok Jum gae pakan iwak indukanku. Mujair larang, iki mau lampu sirahku mati terus tak benakne terus kenek an awakmu.”

Juminten : “ Sepurane, Di. Wong yo ora ngerti.”

Paidi : “ ra popo Jum. Aku yo sepurane. “ Juminten : “ Wes bareng aku kene, moleh bareng “ ajak Juminten.

Kemudian mereka pulang bersama-sama dimalam hari. Juminten pun lega itu bukan begal, dan Paidi merupakan tetangga Juminten, ya lumayan jauh sih jaraknya tapi saling kenal dan teman semasa SMP dulu. Kemudian hari – hari Juminten melewati jalanan sepi dengan tidak ada rasa takut lagi. Tetapi malang nasib Juminten, pada malam hari Juminten dikepung sekelompok begal.Pada malam itu Juminten melihat lagi padi yang gerk – gerak di belakang pondokan sawah tersebut. Dan ya, Juminten pun biasa karena ia berpikir bahwa itu adalah paidi yang biasanya mencari kodok untuk makan ikannya. Dan Juminten pun tidak menambah kecepatan kendaraa.

Tak disangka tiba-tiba seseorang keluar dari persembunyiannya dan langsung menjotos pipi kiri Juminten. Sontak Juminten terjatuh dari sepeda motornya dan ia melihat 3 orang menuju ke arahnya dengan membawa benda tajam. Sontak Juminten kaget dan juminten langsung berdiri mengamankan sepeda motronya dan mengambil dengan cepat kayu yang dibawa salah satu begal dan menjotos begal tersebut dengan cepat sampai 3 kali. Sontak begal tersebut langsung jatuh ke sawah. Kemudian 2 begal pun memberi perlawanan ke Juminten dengan memukul dan menjotos Juminten.

Juminten dengan tubuh yang besar langsung menepis perlawanan dari 2 begal tersebut dan menjotos 2 begal dengan kedua tangannya,sehingga kedua begal jatuh dan Juminten langsung menindih badan kedua begal tersebut. Tidak hanya menindih tetapi Juminten juga menhotosi begal tersebut dan berdiri mejatuhkan badannya ke begal sampai 3 kali. Saking beratnya Juminten kedua begal itu tidak bisa bergerak dan susah untuk bernafas. Kemudian begal yang jatuh di sawahan mencoba lari dari TKP, Juminten dengan penglihtan yang tajam langsung merebut kayu dari begal yang ditindihnya dan melepar pas terkena belakang kepala begal itu. Kemudian Brukk!!. Pingsanlah begal tersebut. Sedang begal yang ditindih Juminten tergelatak tak berdaya. Langsung Juminten memanfaatan keadaan itu. Juminten rangkul kedua begal itu ditangan kanan dan kirinya yang besar dan kuat. Juminten bawa sampai ke pos ronda.

Setelah itu Juminten menyerahkan kedua begal tersebut, dan Juminten menyuruh bapak – bapak yang berada di pos ronda untuk menjemput satu begal yang masih pingsan di jalan. Setelah itu setelah sampai di TKP begal tersebut tidak ada dan melarikan diri. Tapi untunglah sepeda motor Juminten tidak diambil.Akhirnya Jumintenpun bersyukur lolos dari begal dan menghajar habis begal – begal tersebut. Dan Juminten tidak pernah minder lagi karena berkat badannya yang besar dan gemuk ia bisa melindungi diri dari begal serta meringkus begal – begal yang meresahkan warga. Krena aksi heroiknya Juminten dijuluki Srikandi Juminten . Bersyukurlah atas apa yang sudah kalian miliki. Jangan minder, berkecil hati, apalagi iri dengan apa yang orang lain miliki. Apa yang kita miliki atau yang kita terima pasti bermanfaat untuk kita tanpa kita sadari. Rezeki sudah ada yang mengatur, tinggal bagaimana kita mensyukuri atas nikmat yang diberikan kepada kita. Dan jangan sampai kita mengarah ke hal -hal negative yang dapat menjerumuskan kita ke hal -hal yang tidak benar dan carilah yang halal. Karena dengan halal nya pa yang kita miliki atau kita terima itu akan bermanfaat untuk kita. So,jangan iri dan banyaklah bersyukur.

Allah mengingatkan manusia hingga berulang sampai 31 kali dengan kalimat yang sama, dengan jumlah huruf yang sama agar manusia mudah mengingatnya dan pandai bersyukur.

فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman [55] )

وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ﴿٣٤﴾

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim [14] : 34)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun