Karya yang dihasilkan terdiri dari beberapa bagian. Dengan kata lain, Aristoteles tidak hanya menulis karya filsafat, tetapi juga tentang psikologi, sains, politik, retorika, dan puisi. Karya ini dibagi menjadi delapan bagian dengan nama dan ejaan latin. Untuk itu penulis menyajikan karya-karya Aristoteles berdasarkan pengelompokan yang ada. Pertama: Logika. Terdiri dari Kategori. De Interpretatione (Tentang Interpretasi); Analytica Priora (kemudian Analytics); Topika (terdiri dari delapan buku) dan De Sophisticis Elenchis (Tentang Metode Penalaran Sophistic). 2: Filsafat Alam, terdiri dari: Fisika (8 buku). De Caello (Kekhawatiran Surgawi: 4 buku). De Generatione et Corruptione (Tentang hilangnya keberadaan fisik secara tiba-tiba: 2 buku). Meteorologica (Ajaran Tubuh Alam Semesta: 4 jilid). Kategori ketiga adalah Psikologi, yang terdiri dari: De Anima (Tentang Jiwa: 3 buku). Parva Naturalia (Esai pendek topik alam: Delapan esai pendek yaitu: De Sensu et Sensibili, De Memoria et Reminiscentia, De Somno, De Insomniis, De Divinatione Per Somnum, De Longitudine et Brevitate Vitae, De Vita et Morte , De bernapas). Keempat, biologi. Ini terdiri dari: De Partibus Animalium. De Incessu Animalium (Tentang Hewan Berjalan); De Generatione Animalium (Tentang Asal Usul Hewan). Kelima, Metafisika, terdiri dari 14 buku. Istilah "metafisika" tidak digunakan oleh Aristoteles. Aristoteles menyebutnya filsafat pertama dan juga menyebutnya teologi. 6: Etika, Komposisi: Ethica Nicomachea, terdiri dari 10 buku. Magna Moralia (Esai Besar tentang Moralitas: 2 volume). Esica Eudemia (7 buku). Kategori ketujuh adalah politik dan ekonomi, yang terdiri dari: Politik (8 jilid).Ekonomi (3 buku).Bagian kedelapan, Retorika dan Puisi, terdiri dari: Retorika (3 buku). puisi.(Ii & Aristoteles, 2005)
Sejarah logika dapat ditelusuri kembali ke zaman dahulu, khususnya Yunani kuno. Salah satu tokoh penting dalam awal perkembangan logika adalah Aristoteles. Aristoteles mengembangkan sistem logika deduktif yang dikenal dengan logika Aristotelian. Logika ini terdiri dari prinsip-prinsip dasar seperti hukum identitas, hukum konsistensi, dan hukum disintermediasi. Aristoteles juga memperkenalkan klasifikasi berbagai bentuk argumen, seperti silogisme.(Melkisedek et al., 2024)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI