Terdiam tanpa suara, aku meneriakkan gundah gulana.
Terdiam tanpa suara, aku memekikkan rasa sakit yang menerpa.
Terdiam tanpa suara, aku mengutarakan sebuah resah yang menjelma menjadi gelisah.
Suaraku tertelan oleh keheningan malam.
Suaraku tenggelam dalam lautan kesedihan.
Suaraku terkoyak dengan dinginnya angin malam.
Tanpa suara aku mencoba mengoyak realita.
Tanpa suara aku mencoba merobek semua stigma.
Tanpa suara aku mencoba untuk tetap bertahan di dunia.
Karena dengan suara, aku akan tetap dianggap tidak ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H