Mohon tunggu...
Karina Lin
Karina Lin Mohon Tunggu... profesional -

Seorang manusia biasa yang suka menulis. Mencintai dan hidup untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Rider Italiano, Mampukah Kuasai Mugello ?

31 Mei 2015   16:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kedua Marco tadi, ada dua Andrea yang termasuk rider potensial Italia. Kedua Andrea ini secara usia dan karir berada satu tingkat lebih muda ketimbang dua Marco tadi. Pertama ialah Andrea Dovizioso; dan kedua ialah Andrea Ianone. Soal Andrea Dovizioso dulu karena secara senioritas, dia lebih dulu berkiprah di MotoGp ketimbang Iannone. Pun secara prestasi, Dovizioso lebih baik pula.

Walaupun demikian, harus diakui saya kurang mengikuti kiprah dari rider berusia 29 tahun ini. Hanya sepintas saja. Misalnya Dovizioso pernah menjadi juara dunia kelas 125 cc di tahun 2004. Naik kelas ke 250cc pada tahun berikutnya, Dovi berhasil menjadi runner up. Berbekal status itu, ia pun naik ke kelas MotoGp hingga kini. Awalnya Dovizioso bernaung di tim satelit Honda sebelum akhirnya di 2009 berlabuh di Repsol Honda, menjadi tandem dari Dani Pedrosa. Selama berkiprah di tim utama dari pabrikan Honda itu, prestasi Dovizioso tergolong cukup konsisten dalam finis dan raihan poin.

Tak berapa lama menunggangi motor Jepang itu, Dovizioso sempat menjadi rider Team Monster Yamaha Tech 3 sebelum akhirnya berpindah tunggangan ke team Ducati pada 2013 Tahun pertama menunggangi Desmosedici, tampaknya masih menjadi penyesuaian bagi rider ini. Baru di tahun-tahun berikutnya yakni tahun 2015 inilah, ia semakin mantap menunggangi kuda besinya itu. Hal ini terlihat dari prestasinya yang konsisten. Semenjak seri pertama dari MotoGp 2015 dihelat, sampai dengan seri kelima, Dovizioso tak pernah absen meraih poin dan tercatat selalu finis dalam posisi lima besar.

Kekonsistenannya ini menjadikan ia bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara MotoGp dengan total 83 poin. Perkembangan terbaru darinya bahwa ia mampu menjadi yang tercepat dalam beberapa sesi latihan bebas yang diadakan jelang pertandingan seri keenam di Mugello.

Lanjut ke Andrea Iannone, rider Italiano yang satu ini berprestasi dengan catatan belum pernah menjadi juara dunia di setiap kelas dalam MotoGp. Mengutip lama Wikipedia.org, disebutkan bila Iannone hanya berperingkat ketujuh saat naik dari kelas 125cc (2009) ke kelas 250cc. Lalu dari kelas tersebut hanya berperingkat ketiga (2012) ketika naik kelas utama MotoGp.

Mugello Milik Siapa ?
Menyimak rider-rider Italia yang sarat prestasi itu (termasuk Valentino Rossi), saya kira wajarlah jika publik negeri spagheti ini menaruh harap lebih bahwa satu diantara para rider yang masih aktif berkompetisi di MotoGp mampu menjadi kampium dalam perhelatan di Mugello ini. Meskipun demikian, tetap saja kita harus realistis. Fakta yang tidak bisa dikesampingkan ialah negara lain pun memiliki rider-rider yang tak kalah hebat dari rider Italia.

Lagi, lagi ada dua rider yang wajib disebut disini sebagai saingan utama dari rider Italia. Kedua nama rider ini, saya yakin telah akrab di telinga para motoGp mania; Jorge Lorenzo dan Marc Marques. Kedua rider muda ini sama-sama berasal dari Spanyol dan sama-sama hebat dalam kompetisi balap motor.

Pada musim kompetisi MotoGp 2015 ini, capaian dari Lorenzo dan Marques memang masih belum maksimal. Ini pendapat pribadi lho dari hasil mengamati keduanya semenjak awal musim MotoGp. Lorenzo melempem di seri-seri awal, baru di dua seri terakhir lah ia bisa memenangi podium pertama dan mengereknya ke peringkat dua klasemen sementara MotoGp.

Sedangkan Marques, jauh lebih parah lagi. Kampium MotoGp yang fenomenal ini semenjal awal musim 2015 sama sekali belum pernah mencicipi podium pertama. Jusru kesialan-lah yang menghampirinya, semisal jatuh dari motor (pada lap terakhir di MotoGp seri Argentina). Podium yang baru diraihnya pun baru podium kedua dan ketiga.

Walaupun demikian tetap saja, kedua rider pesaing rider-rider Italia ini tak dapat diremehkan. Harapan besar orang Italia sudah pasti disematkan kepada The Doctor; dan sebagai fans-nya, saya pun sebelas duabelas dengan para orang Italia itu. Cuma ya gimana ya ? Kondisi motor dari seorang Valentino Rossi pun tidak konsisten banget. Ada kalanya berada dalam kondisi fit sehingga mampu mengantarnya menjadi juara, seperti di Qatar dan Argentina 2015 lalu.

Sebaliknya ada kalanya hanya masuk kategori cukup fit untuk mengamankan posisi dan poinnya. Ini seperti yang kita lihat dari seri Le Mans dua minggu lalu. Jadi bagaimana hasil Mugello ? Mampukah para rider Italiano menguasai Mugello. Yah, kita buktikan saja pada pertarungan MotoGp hari ini !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun