Hy kamu...
Perkenalan singkat yang membuat kita kian lekat satu sama lain
Memunculkan harap agar tak secepat kilat pula tiba pada ujung jalan buntu
Mungkin aku mempesona dengan pandangan mata yang tajam yang terkadang menghujam
Mungkin juga aku nampak seperti perempuan cerdas, mandiri dan dewasa
Mungkin juga aku terlihat begitu menarik secara seksual
Semua kemungkinan itu yang membuatmu tertarik dan kemudian kita saling tertarik bagai kutub positif negatif pada magnet.
Tapi...
Mungkin juga itu hanya ketertarikan yang muncul sesaat
mungkin juga karena tiba-tiba sosok ku muncul pada saat lorong hatimu belum terisi
mungkin juga aku demikian halnya
kemungkinan selalu saja muncul, dalam dan pada kondisi apapun
hy kamu, Perempuan tampan pemilik sunggingan senyum nun manis, Calon Kekasih hatiku...
belum genap 10.080 menit kebersamaan kita
meski koneksi hati kita senantiasa menguat pada tiap detiknya
tapi aku ragu, jangan-jangan ternyata kita akan menyongsong jalan buntu
Calon kekasih hatiku yang tampan nun jelita...
Tahukah kamu?
Aku agak sedikit keras kepala
Pernah kau sampaikan melalui bisikanmu lamat-lamat ke telingaku ‘sejujurnya aku tak menyukai perempuan perokok, suka mengenakan pakaian minimalis, menyukai alkohol dan bertatoo’. Demikian bisikmu pagi itu, sambil diiringi bunyi rintik rinai hujan yan masuk melalui celah jendela kamar dimana kita berbaring bersama, merebah hasrat dalam pelukan.
Sambil sedikit mengerenyit aku sampaikan protes ‘aku penyuka pakaian minimalis, aku penikmat nicotine, juga sesekali sedikit memanjakan lidah dengan alkohol dan sedang berencana mengukir goresan tanda simbol perlawanan perempuan dalam tatoo di bahu belakangku’. Demikian jawabku...
Aku mulai ragu, jangan-jangan kita akan menuai jalan buntu
Calon kekasih hatiku tahukah kamu?
Pakaian minimalis yang ku kenakan adalah bentuk dari pembrontakan dari munculnya banyak faham tentang pembungkusan tubuh perempuan, tubuh anugrah Tuhan yang indah nian.
Nicotine yang acap ku hisap disaa-saat penting bagiku, adalah juga simbol perlawanan pada anggapan buruk orang terhadap perempuan penyuka keretek, padahal Indonesia pemiliki tembakau yang paling nikmat, dan kami kaum perempuan dilarang menikmatinya karena kami perempuan.
Alkohol yang sesekali kunikmati untuk memanjakan lidah itu, bukan karena aku kalap dan menikmatinya untuk kesenangan semata, tapi hanya untuk meikmatinya saja sambil bincang-bincang membicarakan hal-hal yang dengannya menjadi tak ada dinding pembatas.
Tatto yang sedang kusiapkan untuk segera ku ukir pada bahu belakangku juga ingin ku buat sebagai bentuk dari perlawanan.
Semua pilihan yang ku pilih itu, atas nalar yang sangat rasional. Menjadikannya sebagai media ekspresi perlawanan, bukan karena aku ingin menjadi sok kece, sok cool atau biar terlihat gaul ala-ala ABG era ini
Hy kamu calon kekeasih hatiku
Semoga saja aku bisa membuatmu memahami apa dan siapa aku
Tak salah jika kau menginginkan kekasih hati yang baik menurut idea mu
Juga tak salah jika kau tiba-tiba jatuh hati pada sosok perempuan yang penuh perlawanan
Pun juga aku
Aku jatuh hati padamu karenamu yang berhati lembut
Tapi aku tak ingin kelembutanmu menolak perlawananku
Aku jatuh hati pada sikapmu yang penuh dengan adegan romantis
Aku menyukai caramu membisikkan keinginanmu pada dinding telingaku
Tapi aku tak suka jika bisikan itu berupa penolakan atas perlawananku
Aku jatuh hati pada caramu menyanjungku
Tapi jangan kau selipi sanjunganmu dengan memintaku agar aku tak lakukan perlawanan lagi
Aku jatuh hati pada caramu yang mampu berkompromi pada kerasnya realita hidup
Tapi jangan kau mintai aku untuk juga ikut melakukan kompromi pada realita hidup
Arie, calon kekasih hatiku..
Kau jatuh cinta pada perempuan yang tak berwajah cantik
Kau tak jatuh cinta pada perempuan anggun yang manut
Kau sedang tak jatuh cinta pada perempuan baik yang ada pada idea mu
Kau jatuh cinta pada perempuan yang keras, mungkin lebih dari kerasnya batuan lubuk sungai atas sebuah perlawanan
Melalui surat terbuka ini Arie,
Semoga kau menyadarinya dengan segera
Semoga kita bisa saling memberikan penghargaan atas prinsip kita satu sama lain
Semoga kita saling mencintai atas perbedaan yang kita miliki satu sama lain
Semoga kita saling mencintai masing-masing kita
Tidak memaksanya menjadi satu kesatuan
Hingga kita tak menemui jalan buntu
Begitulah cinta
I Love Us
15.47
Menteng, 21 January 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H