Kepanjen - Sebanyak 50 anggota linmas yang terbagi dari 3 RW dan 31 RT desa Jenggolo kecamatan Kepanjen kabupaten Malang menghadiri acara rutin rapat  bersama anggota Linmas desa Jenggolo yang diadakan setiap tanggal 29 yang bertempat di balai desa Jenggolo,  disamping itu kelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sedang melaksanakan program KKN di desa Jenggolo juga mengadakan acara berupa sosialisasi tanggap bencana, Selasa (29/06/2021)
Diadakannya acara tersebut yaitu agar masyarakat desa Jenggolo mempunyai sikap tanggung jawab siap siaga pada saat sebelum terjadinya bencana, saat terjadinya bencana, atau setelah terjadinya bencana. Kegiatan sosialisasi tersebut turut dihadiri narasumber dari BPBD Kabupaten Malang yaitu bapak Isa Ansori yang menyampaikan mengenai pengenalan bencana, karakteristik bencana serta menajemen bencana. Acara dimulai pukul 20.00 WIB hingga Pukul 21.30 WIB. Adapun susunan acara tersebut yaitu sambutan dari panitia pelaksana yaitu Kartyco Muhammad Kemal. Kemudian dilanjutkan sambutan dari H. Sukardi selaku Kepala Desa Jenggolo yang kemudian dilaksanakan kegiatan acara inti yaitu pemaparan materi oleh bapak Isa Ansori perwakilan dari BPBD Kabupaten Malang.Â
Acara Sosialisasi tersebut memberikan pemahaman umum tentang apa itu bencana dan  bagaimana cara memanajemen Ketika akan, saat, dan setelah terjadinya bencana, mengingat potensi bencana di desa Jenggolo sangat besar terutama terjadinya fenomena bencana gempa bumi yang diakibatkan pergeseran tanah di area desa Jenggolo dan desa desa di sekitarnya. Diharapkan dari sosialisasi ini sebagai langkah awal dalam mewujudkan Desa Jenggolo sebagai Desa Tangguh Bencana.
Desa Tangguh Bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana. Dengan demikian sebuah Desa Tangguh Bencana adalah sebuah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana. Kemampuan ini diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan pasca keadaan darurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H