Mohon tunggu...
Linimasa Tbi
Linimasa Tbi Mohon Tunggu... Lainnya - Gerakan Literasi Sekolah MASS Tebuireng

Membaca atas nama Tuhan, menulis atas nama keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyesalan Jiwa

1 Desember 2022   11:00 Diperbarui: 1 Desember 2022   11:12 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpalinglah ke ujung cakrawala

Mentari pamit undur diri

Dirapalkan segala jenis doa dan mantra

Tiada warna tiada cahaya

Menutup mata tiada guna

Mencoba meraba, tangan penuh luka 

Mereka datang tanpa suara

Berita hanya sekedar cerita

Adakah tempat tuk mengumpat?

Jiwa raga dijajah nestapa

Amat pandai meracik siasat

Sampai kapan bahagia direkayasa?

Siapa bilang kau tiada?

Segalanya memang fana

Mati bukan berarti tiada

Dunia hanya terminal bagi jiwa

Oleh: Tegar A. (Alumni MASS Tebuireng angkatan 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun