Mohon tunggu...
Linikabar Com
Linikabar Com Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akankah Puan Maharani Masih Aman Jelang Reshuffle Jilid 3?

15 Juli 2017   16:03 Diperbarui: 15 Juli 2017   16:08 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sejak pernyataan Herbin tersebut di tahun 2015, website tersebut masih tetap dengan tampilannya yang lama, belum ada perubahan sama sekali. Bahkan dari sosialisasinya pun, website tersebut cenderung terlupakan oleh publik dan jarang kedengaran lagi sampai saat ini.

Selain kontroversi program revolusi mental, Menteri Puan Maharani juga sempat disorot publik akibat pernyataan kontroversinya terkait kenaikan harga beras pada tahun 2016 lalu. Puan Maharani mengatakan pernyataan kontroversinya tersebut saat melakukan program penyaluran Beras Miskin di Provinsi Bali bersama dengan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.

Dalam sambutannya, Puan sempat berseloroh dengan mengatakan bahwa sebaiknya rakyat miskin melakukan diet dan jangan terlalu banyak makan nasi.

"Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa," gurau Puan saat memberikan kata sambutan.

Akibat pernyataannya tersebut, Puan pun akhirnya dicerca berbagai kritik dari masyarakat. Puan dinilai tidak cerdas dalam meminimalisir gejolak di masyarakat yang pada saat itu tengah mengeluhkan naiknya kebutuhan pokok. Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih bahkan menyindir pernyataan Menteri Puan tersebut dengan sebutan asbun atau asal bunyi. Henry menilai, Menteri Puan sebagai wakil dari pemerintah seharusnya memberikan sosialisasi serta alternatif sumber makanan pokok jenis lainnya, tak melulu dengan beras.

"Yah, sekarang enggak buat warga miskin saja. Tapi seluruh masyarakat Indonesia memanfaatkan sumber makanan pokok yang lainnya, selain beras masih banyak lainnya," ujar Henry saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Menurut Henry, jika memang Menteri Puan ingin menyarankan masyarakat untuk mengkonsumsi sumber karbohidrat selain beras, seharusnya Menteri Puan memberikan solusi mengenai sumber karbohidrat apa saja yang bisa dijadikan alternatif selain beras kepada masyarakat. Bukan malah menyindir masyarakat dengan menyuruh mereka diet dan mengurangi makan.

"Kita selama cuma mengenal sebatas beras, padahal masih banyak lainnya, ada umbi-umbian, atau masih banyak lagi," tuturnya.

Dengan berbagai kontroversinya sebagai Menteri Koordinator PMK selama ini, apakah Presiden Joko Widodo akan tetap mempertahankan Puan Maharani sebagai Menko PMK?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun