Mohon tunggu...
Lintang Herdina
Lintang Herdina Mohon Tunggu... -

quirky smile, warm heart

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salah Tafsir tentang Ganja

21 Desember 2012   15:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Legalize.Org

Selain itu akan sangat lebih baik jika mencari sendiri buku-buku yang menjelaskan tentang manfaat ganja di perpustakaan atau toko-toko buku terdekat. Buku yang sudah terbit yang berhubungan dengan hal ini salah satunya adalah Hikayat Pohon Ganja yang diterbitkan oleh Lingkar Ganja Nusantara.

Mitos buruk ganja yang terlanjur beredar luas dan diperkuat oleh aturan sembrono yang diterapkan oleh negara membuat ganja terpinggirkan dan penggunanya dicap sebagai pelanggar hukum bahkan sampah masyarakat, karena ganja dimasukkan sebagai narkotika kelas berat (lagi-lagi keliru).

Pemerintah seharusnya melakukan penelitian yang benar dan memberikan pendidikan yang benar tentang ganja kepada masyarakat luas. Kesalahkaprahan tentang ganja seharusnya segera dapat diakhiri agar pemanfaatan ganja, terutama di bidang medis, bisa dilakukan dan dimaksimalkan.

Saya bukan pengguna ganja, tetapi literatur-literatur yang saya baca ternyata menunjukkan bahwa banyak keuntungan yang bisa didapatkan jika pemerintah melakukan legalisasi ganja. Keuntungan ini terutama akan dirasakan oleh rakyat kecil. Dengan legalisasi ganja dan penggunaannya di bidang medis, banyak obat-obatan yang harganya mahal bisa digantikan dengan ganja. Dengan demikian, biaya pengobatan yang sangat tinggi bisa ditekan. Karena tanah kita yang subur tentu akan menjadi lahan yang baik untuk membudidayakan ganja. Obat-obatan yang berasal dari ganja lokal tentu akan jauh lebih murah harganya jika dibandingkan dengan obat-obatan kimia yang diimpor dari luar negeri.

Kecuali kalau pemerintah memang bermaksud mencekik masyarakat kecil dengan biaya pengobatan yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun