Mohon tunggu...
Umi Latifah (LinguistikAsik)
Umi Latifah (LinguistikAsik) Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Pencinta Linguistik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kapan Kita Menggunakan "adalah, ialah, merupakan?"

9 Februari 2023   18:10 Diperbarui: 9 Februari 2023   18:19 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

     Apa perbedaan kata "adalah, ialah, merupakan?". Apakah kalian menyangka jika ketiganya merupakan kata yang berbeda?. Mengapa ketiganya sering digunakan dalam fungsi yang sama?. Sekilas ketiganya memang kerap dipandang sama secara fungsi, karena "adalah" dan "merupakan" termasuk kata kerja (verba). Sedangkan "ialah" termasuk partikel.

Untuk dapat  mengetahui perbedaannya, simak keterangan berikut yuk.

     Kajian ketiganya, terdapat teori yang relevan disampaikan oleh dua ahli; Kridalaksana dan Moeliono, dkk. Menurut Kridalaksana dalam Yudhistira (2021) kata kerja (verba) dibagi menjadi verba kopulatif dan verba ekuatif.

1) Verba Kopulatif

Adalah kata kerja (verba) yang mempunyai potensi untuk ditanggalkan tanpa mengubah kontruksi predikatif yang bersangkutan. Misal: adalah, merupakan.

2) Verba Ekuatif

Adalah kata kerja (verba) yang mengungkapkan ciri salah satu argumennya. Misal: menjadi, terdiri, berdasarkan.

     Dari keterangan di atas, maka kata "adalah, merupakan" termasuk pada kata kerja kopulatif. Sementara menurut Moeliono, dkk (2017) kata kerja juga disebut dengan verba perakit; adalah, ialah, merupakan. Ketiganya ditulis setelah subjek dan sebelum predikat non verbal. Berikut contoh:

  • Sari adalah seorang mahasiswa baru.
  • Bunga ini ialah untuk temanku yang paling rajin.
  • Belajar merupakan cara seseorang supaya bisa.

     Penulisan "adalah" jatuh setelah subjek dan digunakan untuk menjelaskan fungsi subjek (identik dengan, sama maknanya dengan, dan termasuk dalam kelompok ). Penulisan "ialah" jatuh setelah subjek dan digunakan untuk menjelaskan fungsi subjek (perincian atau penjelasan atas penggal yang pertama). Sedangkan penulisan "merupakan" jatuh setelah subjek dan digunakan untuk menjelaskan fungsi subjek (membentuk, menjadikan supaya berupa...).

Sumber:

Kridalaksana, Harimurti, dkk. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun