Apa perbedaan kata "adalah, ialah, merupakan?". Apakah kalian menyangka jika ketiganya merupakan kata yang berbeda?. Mengapa ketiganya sering digunakan dalam fungsi yang sama?. Sekilas ketiganya memang kerap dipandang sama secara fungsi, karena "adalah" dan "merupakan" termasuk kata kerja (verba). Sedangkan "ialah" termasuk partikel.
Untuk dapat  mengetahui perbedaannya, simak keterangan berikut yuk.
   Kajian ketiganya, terdapat teori yang relevan disampaikan oleh dua ahli; Kridalaksana dan Moeliono, dkk. Menurut Kridalaksana dalam Yudhistira (2021) kata kerja (verba) dibagi menjadi verba kopulatif dan verba ekuatif.
1) Verba Kopulatif
Adalah kata kerja (verba) yang mempunyai potensi untuk ditanggalkan tanpa mengubah kontruksi predikatif yang bersangkutan. Misal: adalah, merupakan.
2) Verba Ekuatif
Adalah kata kerja (verba) yang mengungkapkan ciri salah satu argumennya. Misal: menjadi, terdiri, berdasarkan.
   Dari keterangan di atas, maka kata "adalah, merupakan" termasuk pada kata kerja kopulatif. Sementara menurut Moeliono, dkk (2017) kata kerja juga disebut dengan verba perakit; adalah, ialah, merupakan. Ketiganya ditulis setelah subjek dan sebelum predikat non verbal. Berikut contoh:
- Sari adalah seorang mahasiswa baru.
- Bunga ini ialah untuk temanku yang paling rajin.
- Belajar merupakan cara seseorang supaya bisa.
   Penulisan "adalah" jatuh setelah subjek dan digunakan untuk menjelaskan fungsi subjek (identik dengan, sama maknanya dengan, dan termasuk dalam kelompok ). Penulisan "ialah" jatuh setelah subjek dan digunakan untuk menjelaskan fungsi subjek (perincian atau penjelasan atas penggal yang pertama). Sedangkan penulisan "merupakan" jatuh setelah subjek dan digunakan untuk menjelaskan fungsi subjek (membentuk, menjadikan supaya berupa...).
Sumber:
Kridalaksana, Harimurti, dkk. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.