Mohon tunggu...
Lingua ayzaara
Lingua ayzaara Mohon Tunggu... Editor - AYU PURNAMASARI - An Educator

Menyukai bidang bahas Inggris, pendidikan, translator, dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen Diagnostik dalam Kurikulum Merdeka

14 September 2023   17:15 Diperbarui: 14 September 2023   17:18 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asesmen diagnostik muncul untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar para murid kita disekolah. Hal-hal yang perlu di identifikasi berupa kesiapan murid dalam belajar, minat, serta profil belajar para murid kita. Sehingga hal tersebut bisa menjadi rujukan untuk kita para guru merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan para murid kita.

Hal-hal yang perlu dilakukan saat melakukan identifikasi kebutuhan belajar murid diantaranya kita bisa berbicara dengan guru murid di level sebelumnya, mengamati perilaku murid-murid kita saat dikelas, mengidentifikasi pengetahuan awal, mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran disekolah, membaca raport murid dari level kelas sebelumnya, serta dapat menggunakan berbagai penilaian formatif dan diagnostik sendiri.

Waktu pelaksanaan asesmen diagnostik yaitu di awal tahun sebelum merancang modul ajar dan diawal materi guna mengidentifikasi kebutuhan belajar khususnya asesmen diagnostik kognitif. Macam-macam asesmen diagnostik diantaranya adalah:

Diagnostik Kognitif

Diagnostik kognitif ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal murid kita pada suatu topik materi yang mulai akan dipelajari. Dimana pembelajaran ini fokus dan mengarah pada prinsip “Teaching at The Right Level”. Dari tujuan tersebut akan dihasilkan beberapa kategori kemampuan para murid.

Diagnostik Non-kognitif

Diagnostik non-kognitif ini bertujuan untuk mengetahui psikologis, sosial, serta keadaan emosi murid saat disekolah. Dari tujuan tersebut kita para guru dapat mengetahui dan meninjau dari latar murid, minat dan hobi, serta gaya belajar dari murid kita.

Sedikit informasi yang bisa saya tulis dan semoga bisa bermanfaat untuk kita para guru di Indonesia dan semoga kita bisa menerapkan asesmen diagnostik ini dalam pembelajaran disekolah guna mempermudah kita untuk mengetahui gaya dan kebutuhan belajar para murid kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun