Mohon tunggu...
AYU PURNAMASARI
AYU PURNAMASARI Mohon Tunggu... Editor - AYU PURNAMASARI - An Educator

Menyukai bidang bahas Inggris, pendidikan, translator, dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3 Jenis Komunitas Belajar

22 Juni 2022   12:33 Diperbarui: 22 Juni 2022   12:34 8309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam suatu tujuan pembelajaran dibutuhkan komunitas belajar. Hal ini agar tujuan pembelajaran dalam mengkampanyekan kurikulum merdeka belajar sehingga mudah untuk diwujudkan bersama dalam pendidikan. 

Berikut adalah 3 jenis komunitas belajar, diantaranya:

1. Komunitas belajar dalam sekolah.

Anggota dari komunitas belajar dalam sekolah ini adalah guru dan kepala sekolah dalam satu sekolah yang sama.

2. Komunitas belajar antar sekolah.

Anggota dari komunitas belajar antar sekolah ini terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dalam satu gugus, dalam satu Kabupaten/kota yang sama, seperti: Komunitas Guru Belajar Nusantara, PKG (dan gugus PAUD), MGMP/KKG, MKKS/KKKS, dan komunitas Guru Penggerak.

3. Komunitas belajar daring.

Anggota dari komunitas belajar daring ini terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah yang belajar bersama dalam sebuah platfom daring tertentu, contohnya: Facebook group, WhatsApp group, Telegram dan sebagainya.

Dalam kelompok atau komunitas belajar ini perlu adanya dukungan pusat, diantaranya:

a. Materi kurikulum di PMM

b. Panduan-panduan implementasi IKM (pusmenjar) di PMM

c. Webinars tentang IKM lebih spesifik dan webinar untuk Penggerak Komunitas

d. Facilitator handbook untuk fasilitator di komunitas 

Dari berbagai komunitas diatas, harapannya kita sebagai pendidik mampu menerapkan kurikulum merdeka belajar yang sedang di kampanyekan oleh pemerintah dan kita sebagai pendidik dapat terus belajar. Meskipun kurikulum merdeka belajar ini tidak serta merta harus di implementasikan di semua sekolah, mengingat pemerataan kondisi sekolah yang berbeda-beda disetiap daerahnya.

Semoga bisa bermanfaat dan sekolah tempat kita mengajar dapat men-support para pengajar untuk terus belajar dalam memahami kurikulum merdeka belajar ini, mengingat ketertinggalan atau learning loss dampak dari pandemi covid-19 kemarin. Semangat para pahlawan tanpa tanda jasa di Indonesia.:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun