Mohon tunggu...
Lingua ayzaara
Lingua ayzaara Mohon Tunggu... Editor - AYU PURNAMASARI - An Educator

Menyukai bidang bahas Inggris, pendidikan, translator, dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahaya Lidah Tak Bertulang

8 Maret 2022   18:54 Diperbarui: 11 Maret 2022   10:16 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah..

Assalamu'alaikum,

Mungkin kita sering mendengar ucapan "tangan kita hanya dua, tidak mampu menutup semua ucapan buruk yang keluar dari mulut orang lain. Tapi ingat, kita cukup menutup kedua telinga kita dari ucapan buruk yang keluar dari mulut orang lain. Sehingga kita tidak mampu mendengar ucapan buruk tersebut".

Bicara tentang ini, teman-teman tahu tidak saat kita mendengar ucapan buruk yang meskipun kita tidak mengucapkannya sama saja kita mendapat dosa. Karena telinga kita mendengar ucapan yang buruk, tahu kan kalau nanti Allah SWT akan meminta pertanggung jawaban dari seluruh anggota badan yang kita gunakan di dunia ini. Seperti dalam firman Allah SWT yang berbunyi : "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka. Dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan" (QS. Yasin: 65). Semoga kita lebih bisa mawas diri dan sebisa mungkin jangan sampai kita membicarakan aib seseorang, kalaupun itu benar hal itu akan menjadi ghibah. Tau kan dosa orang yang ghibah itu ibarat seseorang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Naudzubillah. Dan kalau yang kita bicarakan salah, maka hal itu termasuk fitnah.

Memang benar apa kata pepatah, jika lidah itu tidak bertulang. Jadi mudah sekali untuk mengeluarkan suara. Lidah juga bisa menjadi mata pisau yang tajam dan tergantung siapa pemiliknya. Jika pisau tajam itu digunakan untuk hal kebaikan tentu akan menghasilkan kebermanfaatan. Tetapi, saat pisau tajam tersebut digunakan untuk mengiris jari, tentu akan melukai. Begitu juga dengan lidah kita, saat kita gunakan lidah kita untuk berbicara seperlunya dan berbicara hal yang baik tentu kebermanfaatan yang diperoleh. Tetapi, saat lidah kita berbicara kasar, membicarakan aib seseorang tentu keburukan yang diperoleh. Bahkan tak jarang bisa menyakiti atau melukai hati seseorang.

Menjadi reminder untuk kita semua, terutama saya sendiri untuk senantiasa mengontrol lidah kita agar tidak berbicara yang sia-sia dan tidak membicarakan aib saudara kita. Dan sebisa mungkin kita juga menjaga telinga kita dari perkataan yang sia-sia. Karena nantinya seluruh badan kita akan dimintai pertanggungjawaban selama di dunia.

Terimakasih, semoga bermanfaat..

Wassalamu'alaikum..:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun