Indonesia adalah negara agraris dan maritim yang menuntut terbentuknya berbagai macam suku bangsa dan budaya. Dalam menghadapi hal itu, islam dapat membedakan mana ajaran dan mana adat istiadat. Tanpa menghilangkan adat istiadat yang telah mendarah daging di masyarakat, agama islam masuk dan melebur di dalamnya. Sehingga, ajaran ini dapat diterima dengan baik tanpa adanya pertikaian. Seperti yang telah dikemukakan oleh KH Abdurahmah Wahid, "Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita menjadi budaya Arab, bukan untuk "aku" jadi "ana", "sampean" jadi "antum", "sedulur" jadi "akhi",. Kita pertahankan milik kita, kita harus serap ajarannya tapi bukan budaya Arabnya".
Islam selalu mengajarkan kepada penganutnya untuk bersikap toleransi terhadap orang lain. Tidak mudah menyalahkan dan mengedepankan nilai kemanusiaan. Karena pada hakikatnya, tinggi rendahnya nilai peribadatan manusia kepada Allah SWT sangat bergantung pada seberapa jauh seseorang dapat mewujudkan perdamaian hidup bagi sesamanya, bukan semata-mata berdasar pada sejauh mana individu itu dapat berhubungan dengan Allah melalui ritualitas formal.
Dan pada hakikatnya, dalam menghadapi perbedaan, agama islam berpegang teguh pada nilai ukhwah (Persaudaraan) yang terkandung dalam ajarannya. Perbedaan yang ada diselesaikan melalui jalur musyawarah mufakat. Bukan dengan jalan yang dapat memutus hubungan persaudaraan, seperti mengkafirkan orang lain yang tidak sependapat dengan ideologinya.
Perbedaan itu sendiri tidak terlepas dari agama islam. Dalam ajarannya, banyak kita menemui perbedaan pendapat antar 'ulama, seperti Ibnu Hajar dengan Imam Romli dan Ulama Bashroh dengan Ulama Kuffah. Tetapi, itu hanya sebatas perbedaan pendapat tanpa adanya permusuhan. Satu sama lain menghormati perbedaan itu. Yang terpenting, masing-masing dari mereka mempunyai dalil tersendiri.
Maka dari itu, diturunkannya agama islam ke dunia bukan sebagai teroris yang mengusik perdamian. Melainkan melalui ajarannya, agama Islam adalah agama yang menebarkan kasih sayang bagi semua mahluk. Serta sebagai angin sejuk yang menyebarkan perdamaian di seluruh dunia ini.
#MFIH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H