Mohon tunggu...
Lingling Widya
Lingling Widya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Lingling Widya Purwaningrum, Mahasiswa jurusan S1 Ekonomi Pembangunan, Departemen Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk, Kenalan dengan Huruf Hijaiyah di TK Siwi Pertiwi Menggunakan Marbel Mengaji!

14 Mei 2024   21:33 Diperbarui: 14 Mei 2024   22:19 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TK Siwi Pertiwi merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang bergerak untuk mendidik para anak-anak balita. TK ini berada di Jl. Simpang Mega Mendung No. 10A, Pisang Candi, Kec. Sukun, Kota Malang. Untuk mendukung proses belajar mengajar, TK Siwi Pertiwi menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh para pendidik maupun oleh peserta didik. 

Fasilitas yang disediakan oleh TK Siwi Pertiwi antara lain yaitu 2 ruang kelas 1 ruang pimpinan, 1 ruang toilet, 1 ruang gudang, dan 1 ruang bangunan. TK Siwi Pertiwi memiliki pengajar yang berjumlah 2 orang dan 1 tenaga pendidik, serta memiliki peserta didik sejumlah 49 siswa. 

Guna meningkatkan kemampuan para peserta didik, TK Siwi Pertiwi memberlakukan Kurikulum 2013 dan melaksanakan sekolah pada 5 hari kerja. Para pendidik yang direkrut oleh TK Siwi Pertiwi adalah guru-guru yang telah lolos kualifikasi dan sertifikasi, sehingga diharapkan dapat mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki para peserta didik.

Sebagai lembaga pendidikan formal yang menitikberatkan pada peletakan keilmuan dasar, TK Siwi Pertiwi juga mengimplementasikan pendidikan karakter yang berbasis moderasi beragama. Salah satu contohnya yaitu dengan mengadakan kegiatan pembelajaran seperti menghafal doa sehari-hari, bacaan sholat, dan juga asmaul husna. 

Dengan adanya kegiatan pembelajaran tersebut, diharapkan dapat menjadi bekal bagi anak untuk memperdalam penanaman nilai-nilai agama. Karena, penanaman nilai-nilai agama sejak usia dini sangat penting untuk pembentukan individu yang berakhlak mulia. Namun dalam prakteknya, masih banyak hal yang menghambat pencapaian tujuan pembelajaran, seperti keterbatasan jumlah guru dan waktu dalam kegiatan mengaji. 

Dokumentasi kegiatan
Dokumentasi kegiatan

Ketidakseimbangan antara jumlah guru dan peserta didik menjadi kendala yang cukup serius, karena dalam kegiatan belajar mengaji perlu adanya pengaplikasian secara langsung pada setiap peserta didik. Keterbatasan jumlah guru juga dapat memperlambat proses pembelajaran, terutama untuk anak-anak TK yang memiliki waktu belajar yang terbatas.

Kendala lain yang dihadapi oleh TK Siwi Pertiwi dalam pembelajaran mengaji adalah perhatian atau konsentrasi anak-anak ketika pembelajaran sedang berlangsung. Para guru sering kali menghadapi tantangan dalam menjaga perhatian peserta didik yang mudah teralihkan. 

Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pembelajaran interaktif, agar peserta didik dapat aktif dan juga terlibat langsung ke dalam setiap proses pembelajaran. Selanjutnya, kendala terakhir sekaligus kendala utama yang dihadapi oleh TK Siwi Pertiwi dalam kegiatan belajar keagamaan adalah kurangnya minat peserta didik dalam belajar mengaji. Hal tersebut terbukti dari pelafalan lantunan ayat suci Al Quran yang belum fasih. Di era digital ini, tantangan tersebut merupakan hal umum yang dihadapi masyarakat.

Solusi yang dapat kami tawarkan untuk mengatasi segala permasalahan tersebut adalah memperkenalkan alat bantu ajar yang berbasis digital, sehingga beban kerja yang dirasakan oleh para guru tidaklah berat. Selain itu, ketimpangan guru yang dirasakan oleh para peserta didik juga tidak terlalu besar. Ketimpangan guru ini dapat menyebabkan berbagai macam permasalahan, salah satu contohnya yaitu anak merasa diabaikan atau tidak diperhatikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun