Mohon tunggu...
Tatik Nunang
Tatik Nunang Mohon Tunggu... -

suka memperhatikan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PERLUKAH ANAK USIA 3 TAHUN TES IQ ?

21 Maret 2014   00:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:41 2706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini pertanyaan yang sering muncul, terutama saat tahun ajaran baru. Sebagian besar penanya adalah ibu-ibu. Sebetulnya ada beberapa alasan untuk memberikan tes IQ, misalnya :

1.Untuk mengetahui peta potensi anak

2.Untuk mengetahui potensi mana yang paling menonjol

3.Untuk memperlakukan anak dengan ‘adil’ sesuai potensinya

4.Untuk mengetahui seberapa batas kemampuan anak

Menurut psikoanalis terkenal Freud, 5 tahun awal kehidupan manusia merupakan dasar kehidupan manusia selanjutnya. Artinya apapun masalah kita di usia setelah itu, akar penyebab masalahnya dicari di 5 tahun pertama ini. Jadi sangat benar, jika perhatian besar diarahkan untuk masa usia ini.

Menurut pengamat/ahli perkembangan anak, kemampuan anak belum mengerucut ke dalam potensi yang nyata/terlihat. Artinya anak dapat melakukan apa saja seperti yang diajarkan atau yang dicontohkan orang lain di sekitarnya. Sehingga anak akan melakukan aktivitas sepanjang ia mengenalnya.

Ahli perkembangan lain juga mengatakan bahwa, usia ini adalah masa mencoba pada anak. Anak akan melakukan apapun, terutama yang baru. Bisa merupakan kegiatan-kegiatan yang khas untuk anak. Yaitu kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik, menempel kertas warna-warni, permainan tebak-tebakan, dll. Juga berbagai macam jenis permainan.

Ahli perkembangan ini juga menegaskan bahwa penting untuk memastikan anak ‘bermain’ dengan gembira. Dan berikan pengalaman rasa berhasil atau puas setelah berhasil menyelesaikan permainan. Inilah yang disebut dengan ‘AHA moment’. Rasa puas akan menularkan semangatnya pada kegiatan lain. Bukankah kalau kita amati, anak selalu bermain dengan sungguh-sungguh, mereka tidak pernah bermain dengan ’main-main’.

Secara umum, memang kemampuan nyata anak masih belum jelas di masa batita ini. Kita belum tahu ia berpotensi pada sains seperti berhitung, fisika, kimia. Atau kemampuan musical, melukis, ahli bahasa atau yang lainnya. Yang kita tahu hanyalah bahwa jika anak diperkenalkan pada satu alat musik dia bisa melakukannya. Jika kita ajarkan membaca huruf atau angka, dia bisa memahami. Jika kita ajarkan melukis, dia juga bisa mempraktekkannya. artinya, dia bisa melakukan apapun yang kita perkenalkan.

Jadi bagaimana kita tahu potensi anak kita pada usia ini ? jawabnya adalah amati ! observasi !

Amati jenis permainan atau pengetahuan mana yang ia lakukan dengan gembira. Jenis pengetahuan apa yang bisa ia kuasai dengan cepat. Jenis pengetahuan apa yang bisa ia kuasai dengan cepat, tepat dan cermat atau sempurna.

Memang, pada anak-anak tertentu, potensinya sudah terlihat sejak dini. Tapi sekali lagi jika kita belum memperkenalkannya, kita tidak tahu. Kalau itu kebisaannya. Jadi untuk anak usia ini, Berikan saja. apapun yang anda tahu. Kemudian amati. Pada akhirnya, anda akan menemukan mana potensi yang menonjol.

Jadi saya simpulkan, kalau ada lagi yang bertanya perlukah anak saya yang berusia 3 tahun di tes intelegensi ? jelas ‘kan jawabannya ?TIDAK PERLU.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun