Mohon tunggu...
Tatik Nunang
Tatik Nunang Mohon Tunggu... -

suka memperhatikan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan Ambisius ke Jepang

15 Juni 2014   20:22 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:37 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang adalah salah satu tempat termahal di dunia. Terutama tranportasi dan makanannya. Untuk hotel, 11-12 lah dengan di Hongkong, Makau, bahkan dengan di Indonesia, Singapura atau Malaysia.

Tahun 2014 ini, pemerintah Jepang berencana membebaskan visa untuk paspor Indonesia. Tapi tahun 2013, orang Indonesia masih harus mengajukan visa untuk masuk Jepang, dengan lama waktu berkunjung maksimal 15 hari, untuk visa turis, sekali datang. Kami merencanakan waktu berkunjung selama 12 hari.

Kami berempat ke Jepang akhir oktober 2013. saat itu Jepang musim gugur, suhu sudah agak dingin, 15 – 20'C. Kami semua adalah pasangan jelita (jelang limapuluh tahun, eh, yang 2 orang sudah hampir 60 tahun). Jadi, seharusnya mengatur perjalanan disesuaikan dengan kemampuan.

Mengatur perjalanan ini, sebetulnya sama dengan mengatur perjalanan sebelumnya. Yaitu berusaha memaksimalkan waktu, sehingga mencapai tempat sebanyak yang mungkin dilakukan. Cuma saat ini, perhitungannya ditambah dengan kemungkinan badan cepat lelah dan cepat ngantuk, karena faktor umur.

Based on our age dan our financial, Maybe there was the only chance for us to visit Japan. So get around, the most effective we’re arrange, it gonna be the most easier journey, I wished. This was not backpacker journey. It was just run here and there, to get the most target it could be reach.

So, these was the journey. 12 days trip. 11 days in Japan, 11 town. So ambisius, was it ?

11 town ? Tokyo, kakunodate, kawaguchiko, tateyama kurobe, toyama (if it’s count), kanazawa, kobe, Himeji, miyajima, Kyoto, Osaka. Well. At least, we had picture photos in each.

Rinciannya ?

Tokyo : disney sea, asakusa (sensoji temple), harajuku (meiji shrine, takeshita street), ginza, imperial palace, tokyo skytree, shibuya , shinjuku (government building)

Kawaguchiko : fuji five lake. Untuk oleh-oleh gantungan kunci, untuk seluruh jepang, di sini yang paling murah. (yang saya temui).

Kakunodate : samurai mansion.

Tateyama kurobe : naik dari shinano omachi turun di toyama (saat ini semua koper dan perlengkapan dibawa). Perjalanan ke sini yang paling mahal.

Toyama : menginap semalam di sini.

Kanazawa : kenroku-en garden

Kobe : sholat idul adha di masjid tertua di Jepang. Ke menara kobe.

Himeji : himeji castle, matsubara hachiman shrine (pas ada perayaan di kuil ini). di pasarnya ketemu barang oleh-oleh yang murah dan cukup bagus.

Miyajima : itsukushima shrine.

Kyoto : gion, ginkakuji, arashiyama, fushimi inari. nishiki market. sayangnya, mau nonton kabuki, gagalkarena kehabisan tiket.

Nara : nara garden

Osaka : maunya sholat jum'at di masjid osaka, tapi karena tempatnya jauh dari penginapan dan sudah sangat capek. Jadi batal sholat di sini. Di osaka ini baru ketemu sama toko 100 yen. Isinya barang-barang cina, tapi unik, cocok untuk oleh-oleh. di osaka ini juga gagal nonton kabuki. sekali lagi karena kehabisan tiket.

Dari perhitungan waktu dan tujuan, kelihatan sekali kalau kami pontang-panting ke sana kemari 'kan ?. Well, setiap orang punya gaya jalan-jalan sendiri. Kami ? Beginilah cara jalan-jalannya.

dari perencanaan semula, hasilnya : Perhitungan biaya, waktu dan daya tahan tubuh, hampir semua sesuai perkiraan. Hampir ?, untuk perhitungan biaya, membawa mie instan dan roti yang sangat banyak, membuat kami hanya membeli makan 3x saja (11 hari di jepang, Cuma beli makan 3x ?), itu pun seporsi berdua. Romantis dan ekonomis. Ditambah dengan membeli kue hampir setiap hari, dan Cuma beberapa kali beli minum. Perhitungan keuangan sesuai, karena pos untuk makan diambil alih oleh pos oleh2. Biasalah orang Indonesia sayang keluarga, sayang teman, sayang semuanya.

Perhitungan waktu, kecuali Tokyo, yang agak meleset, semua sesuai target. Jalan2 di Osaka juga tidak optimal, timbunan capek selama 10 hari, menghilangkan minat jalan2

Perhitungan daya tahan tubuh, juga pas. Kecuali kaki yang sakit karena membengkak (akhirnya memakan korban 2 kuku kaki menghitam dan akhirnya si kuku lepas, karena sepatu tidak mampu menampung pembengkakan). Yang terpenting, sebelum, selama, dan sesudah jalan2 ‘TIDAK SAKIT’. Ini rekor, karena dalam perjalanan sebelumnya, salah satu point itu pasti sakit.

Di setiap perjalanan, yang paling memakan waktu adalah perpindahan dari satu tempa ke tempat lain. Selain itu juga menghabiskan banyak biaya. Tapi untuk di Jepang ini, untuk menghemat waktu gunakan kereta, untuk yang jarak jauh pakai shinkansen. dan untuk menghemat biaya perjalanan bisa menggunakan japan rail pass. Ini semacam kartu langganan naik kereta api, khusus untuk orang asing yang menjadi turis di jepang.

Untuk orang Jepang sendiri dan untuk orang asing dengan visa sekolah atau bekerja tidak boleh pakai kartu ini. Saya membeli kartu ini seharga 28.300 yen. Tapi setelah diperhitungkan biaya wira-wiri kesana kemari saya bisa saja menghabiskan sampai 80.000-an yen. Jadi untung lebih dari 50.000 yen.

Begitulah, setiap orang punya gaya jalan-jalan. Untuk di jepang ini, beginilah cara saya. Kalau anda ?

(untuk ulasan berbahasa Inggris, mengingat saya juga sedang belajar bahasa Inggris, tolong, kalau kurang tepat, beri tahu yang lebih tepat pengungkapannya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun