Mohon tunggu...
Nusantara Link
Nusantara Link Mohon Tunggu... Buruh - Pegawai Pasar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Reintegrasi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesamaan Metro TV dan Teroris = Ciptakan Ketakutan

20 Januari 2016   17:50 Diperbarui: 20 Januari 2016   17:53 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepekan setelah aksi terror bom Sarinah, Jakarta Pusat, kini publik kembali dibikin ketakutan oleh ancaman aksi terror kedua yang akan bertempat di Bali. Menurut pemberitaan media, surat ancaman terror bom kedua ini dilayangkan pada 18 Januari 2016. Awalnya adalah seorang supir Camat Buleleng yang mengaku telah menerima surat ancaman itu pada pukul 21.00 WITA.

Munculnya surat ancaman terror bom kedua lanjutan dari aksi terror bom Sarinah, pihak berwajib harus sigap mengusut kebenaran isi surat ancaman bom ini. Terlepas dari kesahihan surat ini, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa surat ancaman ini perbuatan orang iseng atau memang benar ancaman aksi terror, pihak berwajib harus tetap menyelidiki issue bom ini.

Sebab kemunculan surat ancaman bom ini sudah memiliki imbas negative untuk stabilitas nasional, baik dari segi geo-politik maupun dari segi keselamatan rakyat.

Baca : http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/01/18/213074/imbas-teror-bom-wisatawan-bali-ketakutan

Munculnya surat ancaman bom ini sempat menjadi topik pemberitaan utama yang diangkat oleh MetroTV. Tak lama setelah munculnya surat ancaman bom ini, MetroTV secara massive dan terstruktur menyebarluaskan berita ini baik melalui kanal berita online, akun twitter maupun channel stasiun televisinya.

Langkah MetroTV ditengah di tengah pusaran pengusutan HOAX atau tidaknya Ancaman tersebut, sedikit kurang tepat dan cenderung mencurigakan. Langkah MetroTV yang membesar-besarkan wacana ini justru menimbulkan efek negative. Masyarakat Bali yang sejatinya memiliki trauma pasca serangan Bom Bali I dan Bom Bali II, menanggapi hal ini tentu akan semakin ketakutan, selain itu hal ini juga berdampak pada psikis wisatawan mancanegara.

Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan pula berdampak pada unsur geopolitis Indonesia, semisal : pemberian travel warning ke Indonesia, hingga dampak ke keuangan negara (penurunan arus wisatawan manca negara).

Jika berkaca pada pengalaman aksi terror Bom Sarinah yang disebut-sebut sebagai “aksi terorisme”, aparat hukum telah berhasil menanganinya dengan sangat cemerlang. Goal aksi terror bom Sarinah berhasil digagalkan.

Mengapa saya katakan berhasil digagalkan. Terlepas dari jatuhnya korban jiwa dari aksi tersebut, tujuan aksi terorisme pada hakekatnya adalah menebar ketakutan sehingga kondisi psikis dan mental masyarakat hancur akibat aksi tersebut. Namun, berkat penanganan cepat dari pemerintah atas Bom Sarinah, berhasil menghasilkan trending topic dunia #KamiTidakTakut.

Aksi terror Bom Sarinah GAGAL OBRAK-ABRIK KESTABILAN NASIONAL.

Gagal tercapainya goal utama dari aksi terror bom yang pertama, kini Indonesia dicobai lagi dengan aksi terror bom yang kedua. Kali ini adalah ancaman bom di Bali.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]

Yang lebih disayangkan adalah langkah-langkah MetroTV menyebarluaskan terror bom ini. Semua upaya pemerintah dan aparat menangani cepat aksi terorisme dan mengampanyekan Tidak Gentar Melawan Terorisme, menjadi buyar akibat ulah Metro TV. Entah atas dasar mendahulukan kepentingan sensational pemberitaan atau memang sedang mendukung aksi terror bom Bali nantinya. Memanfaatkan momentum pasca Bom Sarinah untuk menjadi pusat perhatian (dengan membesar-besarkan Ancaman Bom Bali), ketimbang menunggu hasil pengusutan Kepolisian dan Densus 88 terhadap validitas Ancaman tersebut. Sikap hiperbolik MetroTV atas sebuah wacana serius yang masih dalam pengusutan, memberi dampak negatif yang signifikan pada industri wisata dan keuangan negara, atas langkah MetroTV ini KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) baiknya meninjau kembali langkah MetroTv ini.

Sejauh ini belum ada konfirmsi dari pihak berwajib atas kebenaran ancaman bom Bali ini. Masih belum diketahui kepastian apakah surat tersebut hanyalah HOAX belaka atau tidak. Saya berdoa bahwa surat tersebut hanyalah ulah orang iseng, dan tidak lain merupakan surat ancaman HOAX.

Sikap yang MetroTV yang hanya mengedepankan sensasional semata diatas kestabilan nasional sama saja dengan SAMPAH!! Media sampah yang hanya mempublikasi berita demi rating dan pemasukan iklan, serta enggan memikirkan dampak jangka panjang membesar-besarkan sebuah Ancaman yang belum tentu benar dan masih diusut pihak berwajib.

Selain itu saya mengajak masyarakat untuk tetap menunjukan mental yang sama saat menghadapi aksi terror bom Sarinah. Kita harus terus menjunjung sikap #KamiTidakTakut menghadapi aksi terror bom Bali. Kita harus lawan agenda-agenda terror yang mencoba menggoyang kestabilan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun