[caption caption="dokumentasi pribadi"]
Yang lebih disayangkan adalah langkah-langkah MetroTV menyebarluaskan terror bom ini. Semua upaya pemerintah dan aparat menangani cepat aksi terorisme dan mengampanyekan Tidak Gentar Melawan Terorisme, menjadi buyar akibat ulah Metro TV. Entah atas dasar mendahulukan kepentingan sensational pemberitaan atau memang sedang mendukung aksi terror bom Bali nantinya. Memanfaatkan momentum pasca Bom Sarinah untuk menjadi pusat perhatian (dengan membesar-besarkan Ancaman Bom Bali), ketimbang menunggu hasil pengusutan Kepolisian dan Densus 88 terhadap validitas Ancaman tersebut. Sikap hiperbolik MetroTV atas sebuah wacana serius yang masih dalam pengusutan, memberi dampak negatif yang signifikan pada industri wisata dan keuangan negara, atas langkah MetroTV ini KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) baiknya meninjau kembali langkah MetroTv ini.
Sejauh ini belum ada konfirmsi dari pihak berwajib atas kebenaran ancaman bom Bali ini. Masih belum diketahui kepastian apakah surat tersebut hanyalah HOAX belaka atau tidak. Saya berdoa bahwa surat tersebut hanyalah ulah orang iseng, dan tidak lain merupakan surat ancaman HOAX.
Sikap yang MetroTV yang hanya mengedepankan sensasional semata diatas kestabilan nasional sama saja dengan SAMPAH!! Media sampah yang hanya mempublikasi berita demi rating dan pemasukan iklan, serta enggan memikirkan dampak jangka panjang membesar-besarkan sebuah Ancaman yang belum tentu benar dan masih diusut pihak berwajib.
Selain itu saya mengajak masyarakat untuk tetap menunjukan mental yang sama saat menghadapi aksi terror bom Sarinah. Kita harus terus menjunjung sikap #KamiTidakTakut menghadapi aksi terror bom Bali. Kita harus lawan agenda-agenda terror yang mencoba menggoyang kestabilan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H