Mohon tunggu...
Lingkar Hijau Tebo
Lingkar Hijau Tebo Mohon Tunggu... Penulis - Penggiat lingkungan dan budaya /Seppayung hijau

Sepriadi, Hoby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Stagnasi Inovasi Dalam Sekenario Politik Dinasti & Oligarki Kaki Lima

6 Oktober 2024   09:44 Diperbarui: 8 Oktober 2024   13:33 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
karikatur Dinasti POlitik (DigoID)

oligarki kaki lima dalam balutan politik dinasti di Tebo, akan berdampak pada  Stagnasi Inovasi dalam pembangunan Tebo kedepan, Yang mana menunjukkan bagaimana kekuasaan lokal dapat dikendalikan oleh jaringan elite kecil yang bekerja di tingkat akar rumput. Meskipun mungkin terlihat lebih kecil dibanding oligarki nasional, mereka tetap memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan arah politik dan kebijakan di tingkat lokal. Dalam konteks Tebo, kekuasaan ini sering kali dimanfaatkan untuk mempertahankan status quo, memperkaya kelompok-kelompok elite lokal, dan mempertahankan dinasti politik yang telah berkuasa selama bertahun-tahun. Sementara itu, aspirasi masyarakat yang lebih luas, terutama mereka yang tidak terlibat dalam jaringan oligarki ini, sering kali terpinggirkan

Oligarki Kaki Lima dalam konteks politik dinasti di Tebo ( Tebo sebuah kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia) merujuk pada fenomena di mana kekuasaan politik dipegang oleh segelintir elite lokal, tetapi dengan lapisan yang lebih informal atau berskala lebih kecil dibanding oligarki nasional. Istilah "kaki lima" di sini menunjukkan bahwa meskipun kelompok-kelompok ini tidak sebesar oligarki kelas atas yang terhubung dengan bisnis besar atau elite nasional, mereka tetap mengontrol politik lokal secara signifikan, sering kali dalam kerangka politik dinasti.

Politik Dinasti di Tebo

Dalam beberapa tahun terakhir, politik dinasti semakin terlihat di banyak daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tebo. Politik dinasti di sini berarti bahwa jabatan-jabatan politik, seperti bupati, wakil bupati, hingga anggota DPRD, sering kali diwariskan atau diisi oleh anggota keluarga yang sama. Hal ini menciptakan siklus kekuasaan yang tertutup, di mana keluarga yang berkuasa terus memegang kendali, baik secara langsung maupun melalui proksi politik.

Oligarki Kaki Lima dalam Politik Dinasti Tebo

Oligarki kaki lima dalam konteks ini merujuk pada para pengusaha lokal, tokoh masyarakat, dan keluarga elite yang, meskipun mungkin tidak terlibat dalam ekonomi besar atau jaringan bisnis internasional, tetap memiliki pengaruh kuat dalam politik lokal. Mereka mendukung keberlanjutan dinasti politik dengan berbagai cara, misalnya:

1. Dukungan Finansial: Pengusaha lokal dengan sumber daya terbatas tetap menjadi pendonor penting dalam kampanye politik dinasti. Dengan mengendalikan sektor ekonomi lokal, seperti perdagangan, konstruksi, atau bisnis kecil, mereka mampu mempengaruhi kebijakan dan proyek-proyek pemerintah daerah untuk menguntungkan kepentingan bisnis mereka.

2. Mobilisasi Massa: Oligarki kaki lima sering kali memiliki akses langsung ke basis pemilih yang setia, terutama di daerah pedesaan. Mereka menggunakan jaringan sosial dan komunitas mereka untuk memobilisasi dukungan bagi dinasti politik yang berkuasa. Misalnya, mereka mungkin memobilisasi para pedagang kecil, komunitas warga, atau kelompok profesi tertentu untuk memberikan suara dalam pemilu lokal.

3. Koalisi Politik Lokal : Dalam politik dinasti di Tebo, oligarki kaki lima juga memainkan peran dalam membangun koalisi politik yang kuat di tingkat lokal. Mereka sering kali menjadi penghubung antara dinasti politik dan aktor-aktor lokal lainnya, seperti kepala desa, pimpinan ormas, atau tokoh agama, yang bersama-sama menjaga stabilitas kekuasaan dinasti.

4. Pembagian Proyek dan Keuntungan : Oligarki lokal ini sering kali mendapatkan keuntungan langsung dari politik dinasti, misalnya melalui proyek pembangunan daerah yang dikendalikan oleh pemerintah daerah. Dalam konteks Tebo, ini bisa melibatkan proyek infrastruktur, pengadaan barang, atau kontrak pemerintah lainnya yang diberikan kepada pengusaha lokal yang loyal terhadap dinasti politik yang berkuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun