Konsekuensi dari Oligarki Kaki Lima dalam Politik Dinasti
1. Stagnasi dan Kurangnya Inovasi: Karena dinasti politik terus didukung oleh kelompok oligarki kecil yang mendominasi ekonomi lokal, ini sering kali mengarah pada stagnasi. Tidak ada insentif bagi para penguasa lokal untuk mengubah status quo atau mendorong inovasi yang bisa membuka ruang bagi pemain baru di politik atau ekonomi.
2. Pengabaian Kepentingan Rakyat Kecil : Politik dinasti yang didukung oleh oligarki kaki lima sering kali lebih fokus pada mempertahankan kekuasaan dan memastikan bahwa kepentingan bisnis para pendukung mereka terlindungi. Hal ini bisa mengakibatkan kebijakan yang mengabaikan kepentingan rakyat kecil atau masyarakat lokal yang tidak memiliki akses ke kekuasaan atau sumber daya ekonomi.
3. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Konsentrasi kekuasaan dan ekonomi di tangan segelintir elite lokal bisa memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi di Tebo. Pengusaha kecil, pedagang pasar, atau pekerja sektor informal yang tidak memiliki hubungan dengan kelompok oligarki kaki lima mungkin tidak mendapatkan akses yang sama ke peluang ekonomi atau dukungan pemerintah.
4. Korupsi dan Nepotisme: Karena dinasti politik dan oligarki kaki lima saling bergantung untuk mempertahankan kekuasaan, praktik korupsi dan nepotisme bisa menjadi hal yang lazim. Proyek-proyek pemerintah sering kali diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan elite lokal, bukan berdasarkan kualitas atau kompetensi, melainkan karena kedekatan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H