Mohon tunggu...
Lingkar Hijau Tebo
Lingkar Hijau Tebo Mohon Tunggu... Penulis - Penggiat lingkungan dan budaya /Seppayung hijau

Sepriadi, Hoby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Idealis Kedaerahan Lawan "Politik Dinasti dan Oligarki"

6 Oktober 2024   01:06 Diperbarui: 6 Oktober 2024   01:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silsilah Ketemenggungan Dan Ngebi (Dokument Pribadi)

Kearifan lokal: Mengangkat nilai-nilai tradisional, adat istiadat, dan praktik-praktik komunitas yang telah teruji oleh waktu, dan dianggap lebih relevan serta efektif dalam menangani masalah lokal.

Desentralisasi kekuasaan: Menginginkan lebih banyak otonomi lokal, di mana komunitas memiliki kontrol lebih besar atas keputusan politik, ekonomi, dan sosial yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Partisipasi komunitas : Mendorong keterlibatan langsung warga dalam pengambilan keputusan, menciptakan model politik yang lebih dekat dengan kebutuhan dan harapan masyarakat setempat.

Ekonomi lokal: Fokus pada pengembangan ekonomi berbasis komunitas, dengan menekankan pentingnya memaksimalkan sumber daya lokal dan mengurangi ketergantungan pada ekonomi global atau nasional yang besar.

Dalam banyak kasus, idealisme lokal sering dianggap sebagai respons terhadap globalisasi atau homogenisasi yang muncul akibat modernisasi dan politik nasional yang tidak memadai. Ini adalah upaya untuk mengembalikan keseimbangan dan menghidupkan kembali kontrol rakyat atas kehidupan mereka sendiri.

Konteks Politik Dinasti dan Oligarki

Politik dinasti merujuk pada praktik di mana kekuasaan politik diwariskan dalam satu keluarga, sementara oligarki adalah sistem di mana kekuasaan dikuasai oleh sekelompok kecil orang atau elit. Di Indonesia, banyak daerah dipimpin oleh pejabat yang berasal dari keluarga politik yang sama, menciptakan siklus kekuasaan yang sulit untuk diputus. Hal ini menyebabkan stagnasi dalam inovasi dan kemajuan, di mana kepentingan pribadi lebih diutamakan daripada kepentingan masyarakat luas.

Misalnya, beberapa daerah di Indonesia memiliki kepala daerah yang berasal dari keluarga politik yang sama selama beberapa periode. Fenomena ini menciptakan penghalang bagi pemimpin baru yang memiliki visi dan misi berbeda untuk masuk dan memberikan perubahan. Ketidakadilan ini sering kali menimbulkan rasa frustrasi di kalangan masyarakat, yang merasa suara mereka tidak didengar.

Meski ada argumen yang mendukung bahwa dinasti politik dan oligarki bisa memberikan stabilitas dan kesinambungan, mereka juga menghadapi kritik keras terkait penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, serta penghambatan inovasi dan partisipasi demokratis. Dari sudut pandang idealisme kedaerahan, dinasti politik dan oligarki bisa menjadi penghalang serius bagi masyarakat lokal yang ingin memperjuangkan kemandirian dan kepentingan daerah mereka.

Argumen yang Mendukung Politik Dinasti dan Oligarki

Stabilitas Politik dan Pemerintahan: Salah satu argumen utama yang mendukung politik dinasti dan oligarki adalah stabilitas yang mereka tawarkan. Keluarga yang telah lama berkuasa sering kali memiliki pengalaman politik yang cukup, jaringan yang luas, dan pemahaman mendalam tentang birokrasi dan pemerintahan. Mereka dianggap mampu memberikan kesinambungan dalam kebijakan publik dan menghindari gejolak politik yang bisa terjadi jika kepemimpinan sering berganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun