Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) merupakan momen penting dalam proses demokratisasi di Indonesia. Bagi masyarakat adat,dan keberadaan budaya tebo sengan berpengaruh besar atas hasil Siapa pemenang "PILKADA 2024" tidak hanya sekadar pemilihanb figure pemimpin saja, tetapi juga berkaitan erat dengan keberlanjutan kebudayaan serta kehidupan masyarakat adat yang sejak lama menjadi indetitas dan jati diri Di Tebo.
strategi politik dalam PILKADA memiliki dampak signifikan terhadap pelestarian budaya lokal, Di mana dalam melakukan maneuver politik untuk menjadi pemenang dalam kontestasi PILKADA hendaklah menghargai adab dan adat budaya lokal yang masih melekat pada masyarkat adat yang berada di wilayah enam margo, Margo tujuh koto, Sembilan koto, Sumay, Petanjen hiler,petanjen hulu dan margo tabir.yang masih melekat namun terabaikan dari zaman ke zaman karena tidak ada kepedulian dan perhatian terhadap keberadaannya!!!!
Konteks Budaya Masyarakat Adat Tebo
Masyarakat adat Tebo memiliki kekayaan budaya yang unik, termasuk tradisi, ritual, dan nilai-nilai serta beberapa peninggalan yang menjadi warisan dan buaday terdahulu (Leluhur kampong) yang masih terawat dari generasi ke generasi. Namun jika dalam momen PILKADA tidak menjadi tolak ukur bagi setiap Kandidat, Maka Keberlangsungan budaya ini terancam oleh berbagai faktor, seperti modernisasi dan pengaruh luar yang di dukung dengan tidak adanya aturan maupun regulasi di tingkat Daearah yang peduli . Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana strategi politik dalam PILKADA dapat mempengaruhi pelestarian budaya ini.
Strategi Politik dalam PILKADA
Strategi politik dalam PILKADA Tebo harus mempertimbangkan keberlanjutan kebudayaan masyarakat adat. Calon pemimpin perlu menunjukkan komitmen yang nyata terhadap pelestarian budaya lokal melalui berbagai langkah strategis. Dengan melibatkan masyarakat adat, meningkatkan kesadaran budaya, dan menjalin kerjasama dengan organisasi adat, diharapkan keberlanjutan kebudayaan dapat terjaga.Â
Penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak hanya memperhatikan aspek pembangunan ekonomi, tetapi juga menghargai dan melestarikan warisan budaya. Dalam konteks ini, PILKADA bukan hanya sekadar ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga kesempatan untuk meneguhkan identitas.
1.Penguatan Identitas Budaya Â
  Calon pemimpin perlu menunjukkan komitmen terhadap penguatan identitas budaya lokal. Ini bisa dilakukan melalui program-program yang mendukung seni, bahasa, dan tradisi masyarakat adat.
2. Partisipasi Masyarakat
  Melibatkan masyarakat adat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan sangat penting. Calon pemimpin harus menciptakan ruang bagi suara masyarakat adat agar mereka merasa diikutsertakan dalam pembangunan daerah.
3.Pendidikan dan Kesadaran Budaya Â
  Membangun kesadaran mengenai pentingnya pelestarian budaya di kalangan generasi muda harus menjadi prioritas. Calon pemimpin dapat menginisiasi program pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai budaya lokal di sekolah-sekolah.