Mohon tunggu...
Syahri Ramadona
Syahri Ramadona Mohon Tunggu... -

Petualang "kecil" yang sangat memiliki keterbatasan kemampuan dan dana...namun selalu mencoba untuk mendesain bayang-bayang menjadi nyata...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pentarian

10 Februari 2014   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ku tunggu tarianmu di beranda TUHAN,,
ketika desahmu tak lagi mampu mengusir resah...

galauku penat,
letih merindukan malaikat yang terlalu sombong dengan ketaqwaannya.
ketika asaku terus seperti pecahan crystal olehnya...

kini ku nanti tarian bidadari . . . dengan berjuta kesederhanaan berlian dibibirnya . . .

berlebihkah ku menantimu,
saat bisik-NYA terngiang di jagat langit:
. . . keringatmu, mewangi dipori-pori bumi . . .

akhhh,
aku tak percaya kau sesempurna itu,,,sebelum tarianmu ku lihat di beranda TUHAN . . .

---petimati@140810.jhazadh_berhala_ketigabelas
---magnetXIII

---@yheexz13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun