1. Sri Mulyani Indrawati (SMI)
Meninggalkan segala kemapanan hidup dan jabatan prestise di lembaga internasional, untuk kembali bergelut di kancah politik dalam negeri memang bukanlah tanpa risiko. Mengingat sebelum berangkat ke Amerika dan bertugas di Bank Dunia, nama Sri Mulyani tidaklah benar-benar luput dari kontroversi, utamanya terkait kasus penggelapan dana Bank Century.
Namun dengan prestasi terbarunya belakangan ini, sebagai Menteri terbaik se-dunia, yang diberikan dalam acara World Government Summit di Dubai pekan lalu, potensi tingkat keterpilihan Sri Mulyani menjadi kompatriot Jokowi di 2019 menjadi kian nyata.
2. Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Menjadi mitra loyal pemerintahan di tingkat nasional, dan kini memiliki tiga jatah Menteri di kabinet pemerintahan, posisi Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB memang cukup memiliki daya tawar di kubu koalisi pendukung rezim. Hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA di bulan Januari 2018 lalu, yang menempatkan nama Muhaimin Iskandar sebagai tokoh dengan tingkat pengenalan tertinggi (32,4%) sebagai calon wakil presiden potensial di 2019, menjadi salah satu indikasi nyata bahwa kampanyenya menuju kursi RI-2 pada Pilpres tahun depan mulai menunjukkan tren yang positif.
3. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Keputusannya untuk melahirkan lembaga think-thank bernama The Yudhoyono Institute akhir tahun lalu, seolah menjadi batu loncatan bagi AHY untuk bisa terus menaikkan tingkat popularitasnya di mata masyarakat. Modal jabatan sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute yang belakangan dipakai untuk blusukan ke daerah-daerah di Indonesia, membuat namanya kini digadang-gadang sebagai calon wakil presiden paling potensial untuk dipinang.
4. Jusuf Kalla (JK)