hanya kesimpulan sementara saya saja, karena tanpa kitab, wahyu, dan tuntunan manusia akan cenderung kepada keburukan, kekurangan, kelemahan, setting default manusia, jibril saja manusia mau diciptakan sudah protes duluan ! ya kan! karena hanya akan saling bertengkar dan menumpahkan darah. lalu Allah SWT redaksi saya ! (Wes brell, aku seng luweh ngerti !)
Intermezzo keagamaan yah,uhuk! saya bukan ustadz atau da'i yang capable untuk menuliskan / menukil kitab-kitab takut salah, tapi saya cukup mengerti esensi itupun menurut saya, iya kan manusia artist men = Seniman.
selalu diakhir kalimat saya seperti ada dorongan untuk menjadi motivator yaitu memberikan petuah, tetapi selalu saya hapus karena saya tetap yakin manusia adalah seniman bagi dirinya sendiri, mau dia menjadi apa adalah karena dia memang berperan seperti itu, toh kalau melihat dari kacamata yang agak aneh, karena memang mereka berperan kok tidak lebih, jadi kalau melihat ulama, saya menghormati, menjunjung, tapi tidak sampai kagum fanatis berlebihan, ataupun kalau melihat pencuri saya tidak menghardik dosa, itu salah begini begitu, tidak sampai menyalahkan berlebihan yah karena itu memang peran tidak lebih. da'i pun juga peran, yah seerba salah akhirnya manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H