Ada yang japri saya, anggap saja Mr T, Â untuk menanyakan "Mas, saham apa yang bagus ya?"
Me : "Maksudnya bagus?"
Mr. T : "Iya, yang bakal naik minggu depan"
Me : Sambil tertawa pahit, saya menjawab "Sebentar ya Mas, saya tanya bola kristal saya dulu"
Me : "Maaf Mas, Bola Kristal saya lagi ngambek. Tapi saya bisa memberikan advis sebagai financial planner, mau?"
Me : "Semua saham itu bagus, Mas". Asal (1) terdiversifikasi dengan baik (2) disimpan untuk jangka waktu yang panjang.
Mr. T : "Wah kalau cuman begituan, saya juga udah katam"
Me : "Lah, memang cuman itu pedomannya mas. Time proven. Terbukti secara statistik."
Jadi jangan tanya saya saham apa yang bakal naik besok. Saya bukan Mama #eh Papa Lauren. Saya tidak bisa baca masa depan. Jangan juga percaya orang lain kalau dia bilang saham X bakal naik besok. Yakin deh, dia pasti juga ga punya Bola Kristal Ajaib http://bit.ly/ommKM2Â Dan kalau misalnya dia punya Bola Kristal Ajaib, mana mau dia bagi-bagi ke Anda. Mending buat dia sendiri aja :D Di kesempatan selanjutnya saya akan menceritakan bagaimana 2 orang anak kecil bisa mengalahkan seorang manajer investasi dalam memilih saham. Gak percaya. Saya kasih hint ya : "Random Walk". Penasaran? Tunggu tweet saya selanjutnya :D #randomwalk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H