Mohon tunggu...
Lingga Kamal Atha
Lingga Kamal Atha Mohon Tunggu... Mahasiswa - jalani aja dulu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030131

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebelum Memelihara Burung Hantu, Simak Dulu Beberapa Cara Merawatnya

20 Mei 2021   19:06 Diperbarui: 20 Mei 2021   19:11 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung hantu adalah burung (aktivitas nokturnal). Uniknya, meski aktif di malam hari, penglihatannya sangat jernih sehingga burung hantu bisa melihat mangsanya dari kejauhan. Ini membantunya mencari makan di malam hari. Warna bulu lusuh kecoklatannya yang unik menjadikan burung hantu di gemari sebagai hewan peliharaan, dan juga seperti kayu jati tua yang disukai banyak orang. Kesan klasik, unik dan menarik menjadikan burung hantu sebagai sarana hiburan bagi kita untuk bersantai.

Selain mengurangi rasa lelah, burung hantu yang terlatih juga dapat membantu manusia dalam menjalankan aktivitas, seperti berkirim surat. Tapi petani menggunakan burung hantu untuk membunuh tikus. Nah, jika Anda tertarik untuk memelihara burung hantu, ini adalah kesempatan yang baik karena tidak banyak pesaing dan burung hantu yang terlatih menjual dengan harga tinggi.

Jika burung hantu mempercayai Anda, dia akan mematuhi dan mematuhi perintah Anda. Nah, berikut beberapa tips memelihara burung hantu yang bisa dijadikan rujukan untuk membangun kepercayaan pada burung hantu, sebagai berikut:

Memelihara Burung Hantu Yang Masih Anakan

Untuk semua orang yang ingin memelihara burung hantu, yang terbaik adalah memelihara burung hantu kecil. Pasalnya, untuk burung hantu yang masih muda, biasanya lebih mudah bagi penangkar untuk melatih atau menjinakkannya. Selain itu, makanannya juga tidak terlalu berat. Karena Anda bisa memberinya makanan serangga seperti jangkrik dan sebagainya.

Memelihara Dengan Kasih Sayang

Burung hantu yang di pelihara dengan penuh kasih sayang pasti akan mudah dijinakkan. Anda dapat melakukan ini dengan membelai kepalanya dengan lembut. Anda juga harus sering mengelus dan menyentuh kepalanya. Lihat apakah ekspresinya nyaman.

Lakukan ini sesering mungkin agar burung hantu bisa cepat akur dan mengenal Anda. Dengan cara ini, burung bisa lebih mudah diperintah, dijinakkan, dan tentunya lebih mudah untuk dilatih.

Jangan di Kurung

Sebaiknya jangan pernah mengunci atau meletakkan burung hantu di dalam sangkar. Meski burung hantu tampaknya tidak terlalu aktif, namun jika ditempatkan di dalam kandang, mereka cenderung stres dan lebih sulit dijinakkan. Cara terbaik adalah menyediakan tempat bertengger untuk kakatua dengan mengikatkan tali ke kaki dan tempat bertengger. Jika tidak ingin dipelihara di tempat yang tinggi, Anda bisa menggunakan sangkar yang besar, seperti sangkar burung. Dengan cara ini burung hantu bisa bergerak lebih leluasa. Menggunakan bass atau bass laut sebagai bass harian sangat memudahkan Anda dalam menjinakkan burung. Jika burung sudah jinak, lebih mudah untuk dilatih dan mengurangi stres.

Beri Makan Secukupnya

Jika burung hantu Anda termasuk jenis burung hantu kecil (little owl), pemeliharaannya akan lebih mudah daripada memelihara jenis burung hantu lainnya (seperti burung hantu kecil). Cukup memberi 10 ekor jangkrik dewasa di pagi hari dan 10 ekor jangkrik dewasa di malam hari, jika sangat kecil tambahkan 15 lagi. Selain itu, burung hantu juga bisa memberi makan ikan kecil (baby goldfish) dan burung pipit (emprit) sebagai makanan tambahan. Bisa diberi pakan dengan cara menempatkannya di wadah / pakan kemudian menempatkannya di tempat yang mudah dijangkau oleh burung hantu. Bisa juga diberi makan dengan mendorong langsung ke paruh / paruh.

Jangan Ditempatkan di tempat Panas

Burung hantu ialah contoh burung noktural yang sangat sempurna. Kala hari cerah, ia malah terletak di tempat persembunyiannya. Begitu petang, ia keluar dari persembunyiannya buat mencari mangsa. Jika telah kenyang, barulah ia balik lagi ke persembunyiannya.

Tetapi, dalam pemeliharaan manusia, burung hantu masih dapat aktif pada dikala hari cerah. Jadi, boleh saja ia dikeluarkan dari ruangan, misalnya ditaruh di teras pada pagi hari. Yang mesti dicermati, jangan hingga dia terserang panas secara kelewatan. Jadi, jangan sempat menjemur burung hantu. Tidak hanya itu, jangan pula memandikan burung hantu di dasar cahaya matahari, sebab bakal buatnya kian tekanan pikiran, sebab menyalahi kodratnya selaku burung noktural, ialah burung yang aktivitasnya dicoba malam hari.

Jangan Ditempatkan di tempat Dingin

Tidak hanya panas, burung hantu pula tidak suka tempat yang bersuhu dingin, hendaknya dikala magrib ataupun menjelang malam pindahkan burung hantu tersebut kedalam rumah, jangan menaruhnya di luar bila temperatur hawa dingin.

Senantiasa Ajak Berdialog Ataupun Hanya Menyapa

Ajaklah senantiasa burung hantu tersebut berdialog, supaya ia tidak merasa kesepian. Burung hantu pula mahluk hidup tentu merasakan yang namanya kesepian, bila burung hantu ini di diamkan

berlarut- larut ia bisa jadi hendak tekanan pikiran, jika udah stress umumnya ia tidak ingin makan, jika udah ga ingin makan 2 hari setelah itu ia tentu mati. Tidak hanya itu khasiat kamu berdialog ataupun menyapa membuat burung hantu tersebut merasakan atensi serta kamu bisa jadi hendak di tahu oleh sang burung hantu selaku majikannya sehingga tidak hendak khawatir serta galak lagi pada Kamu.

Bersikaplah Tenang dan Jangan Panik

Tiap kali terletak di dekat burung hantu, upayakan buat senantiasa berlagak tenang serta tidak panik. Gimana jika kita digigit serta dicakar, dalam proses dini penjinakan? Ya itu tadi, senantiasa tenang serta jangan panik. Jika Kamu menampilkan kepanikan, burung hantu umumnya turut panik serta tekanan pikiran, tidak ingin makan. Namun, Kamu juga jangan hingga luka cuma sebab mau menjinakkan burung hantu. Solusinya, bila masih dalam sesi dini penjinakan, dianjurkan memakai sarung tangan dari kulit, supaya tangan Kamu selamat dari mungkin luka akibat digigit ataupun dicakar burung hantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun