Mohon tunggu...
Linggahayu
Linggahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Mahasiswi mendekati semester akhir yang dapat dikontak melalui Instagram @linggahayu. Menyukai segala sesuatu yang tidak buru-buru, cita-cita slow living di kota yang dingin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sisi Sakral Plengkung Gading Yogyakarta

7 Juni 2022   08:06 Diperbarui: 7 Juni 2022   08:09 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi Yogyakarta dengan segala bangunan peninggalan bersejarah yang menarik, Plengkung Gading merupakan bangunan berbentuk seperti pintu gerbang yang melengkung. Bangunan ini memiliki nama asli Plengkung Nirbaya, terletak di dekat Alkid. Plengkung Gading yang berdiri kokoh ini pernah direnovasi bentuk aslinya pada 1986 untuk menjaga keaslian.

Disebut Plengkung Gading karena bentuknya melengkung, serta memiliki warna putih gading. Bangunan ini termasuk gapura yang digunakan sebagai pintu masuk untuk menuju jeron benteng Keraton Jogja. Bangunannya termasuk satu dari 5 Plengkung yang menghubungkan dengan Keraton yakni Plengkung Tarunasura, Plengkung Nirbaya, Plengkung Madyasura, Plengkung Jaga Surya dan Jagabaya. Diantara kelima lengkung tersebut yang paling terkenal ialah Plengkung gading dan Plengkung Tarunasura. (visitingjogja.jogjaprov.go.id)

Plengkung Gading merupakan peninggalan keraton Ngayogyakarto Hadiningrat atau keraton Jogja yang merupakan istana resmi Sultan Hamengkubuwono X.

Sisi sakral dari Plengkung Gading ini ialah, sultan yang masih hidup tidak boleh melewati lengkung ini. Plengkung Gading hanya dapat dilewati sultan jika sudah meninggal, dijadikan sebagi pintu keluar jenazah sultan yang akan dimakamkan pada Makam Imogiri. Kebalikannya, masyarakat umum dapat dengan bebas melewati Plengkung Gading namun ketika wafat, jenazah sama sekali tidak boleh melewati Plengkung Gading (Nirbaya), harus mencari jalan lain.

Selain itu, dari mulut ke mulut terdapat berita jika Plengkung Gading dapat menetralkan ilmu hitam. Jika orang yang memiliki ilmu hitam melewati Plengkung Gading secara sengaja atau tidak, ia akan kehilangan kesaktiannya.

Konon katanya, dahulu terdapat parit yang memiliki lebar 10 meter dengan kedalaman 3 meter sebagai pertahanan terhadap serangan musuh. Namun pada 1935, parit itu telah dijadikan sebagai jalan. Ada pula jembatan gantung pada setiap plengkung yang berfungsi untuk jalan masuk ke dalam benteng dengan cara melewati parit. Dengan tujuan jikalau musuh datang maka jembatan ditarik keatas menjadi pintu penutup plengkung.

Bicara tentang Plengkung Gading per-2022, tangga pada plengkung yang tadinya dapat dinaiki oleh pengunjung sekarang sudah ditutup dan tidak dapat dinaiki. Hal ini dikarenakan beberapa pengunjung tidak menjaga etikanya saat berada pada Plengkung Gading. Suatu kali pernah ada pemuda yang memanjat ujung Plengkung yang videonya sempat viral dan menuai hujatan masyarakat. Sangat disayangkan, karena perilaku tidak terpuji dari oknum membuat wisatawan selanjutnya tidak dapat menikmati suasana pada Plengkung. Namun pengunjung masih tetap dapat menikmati bangunan vintage ala zaman kolonial belanda pada bagian luar.

Uniknya, pada kawasan Plengkung Gading anda dapat menemukan menara sirine yang hanya digunakan 2x saja. Pada 17 agustus untuk merayakan peringatan detik-detik proklamasi serta saat bulan ramadhan tiba menjelang berbuka puasa.

Plengkung Gading memiliki nama asli Plengkung Nirbaya, yang artinya "nir" tidak ada dan "baya" yaitu bahaya. Secara filosofis arti dari nama tersebut adalah tidak ada bahaya yang melanda.

Plengkung Gading dapat dikunjungi pada siang maupun malam hari. Suasana tetap ramai pada jam siang maupun malam oleh orang-orang yang memang ingin menikmati suassana sekita Plengkung. Malah pada malam hari, lampu yang disetting sedemikian rupa untuk menyorot gapura membuat suasana lebih tampak menakjubkan.

Biasanya pengunjung tidak dengan sengaja mengunjungi Plengkung Gading, melainkan ketika jalan-jalan dan tidak sengaja lewat, atau saya sendiri saat mencari driver transportasi online yang tidak dapat masuk menuju alkid saat sabtu malam dikarenakan keramaian yang ada.

Dekat dengan Alun-Alun Kidul, sembari menikmati euphoria Yogyakarta di Alkid dengan kuliner yang memanjakan lidah, anda dapat mampir saat pulang untuk sekedar melihat keindahan Plengkung Nirbaya yang sakral ini.

dokumen pribadi / plengkung gading 
dokumen pribadi / plengkung gading 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun