Saat awal dibangun, gedung ini digunakan sebagau kantor NIS. Ketika masa penjajahan Belanda berakhir, gedung ini diubah fungsinya menjadi penjara pada saat masa penjajahan Jepang. Penjara pada masa itu terkenal mengerikan dan dingin.
Ruang bawah tanah atau basement dari Lawang Sewu saat iini ditutup oleh pengelola. Beberapa sumber mengatakan hal tersebut untuk menghilangkan kesan mistis, namun beberapa diantaranya mengatakan bahwa ruang bawah tanah tersebut sedang pada masa renovasi.
Ruang bawah tanah Lawang Sewu dulunya dijadikan tempat penyiksaan dan pembantaian masyarakat dan penjajah Belanda.
Meskipun basement Lawang Sewu ditutup, ada satu pintu yang masih dibuka dan dapat memperlihatkan lorong bawah tanah yang digenangi air. Maka dari itu, banyak uang koin yang terlihat dan hal tersebut memang disengaja dengan bertujuan mengecek atau memastikan lantai tersebut benar tergenang air atau tidak.
Meski banyak hal mistis yang diyakini lokals, tidak membuat bangunan ini 'ditinggalkan' oleh masyarakat. Bangunan ini tetap ramai oleh pengunjung terlebih saat weekend atau hari libur tiba. Selain berfoto, anda juga dapat mendapatkan informasi baru jika mendatangi tempat ini. Berada di sekitar kota Semarang? Cuss kunjungi Lawang Sewu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H