Biasanya, pengunjung menikmati kuliner dengan duduk di rerumputan Alun-alun. Atau hanya duduk saja menikmati indahnya suasana juga tidak dilarang. Namun, namanya juga Yogyakarta. Sepertinya di sudut ramai manapun anda duduk bersantai, pasti ada saja tawaran tawaran buka rekening oleh suatu bank, atau suatu organisasi yang sedang danusan (danus= dana usaha), menjual makanan dengan harga yang rata rata sama meskipun oleh organisasi yang berbeda. Tipsnya, jika tidak berminat, sebelum melanjutkan promosi lebih jauh anda bisa langsung menolak dengan gestur tangan sedemikian rupa. Jangan lupa bilang "maaf mas, mba" yaa.
Tidak ada salahnya membantu memang. Jika ingin membantu mereka, bantu saja. Tetapi beberapa orang hanya ingin menikmati suasana saja. Jadi, penulis menyertakan tips yang ampuh-tidak ampuh karena beberapa diantaranya akan kekeuh. Hehe.
Alun-alun Kidul Yogyakarta sendiri dapat ditempuh menggunakan motor, mobil atau transportasi online. Cocok untuk tempat yang dikunjungi bersama teman, sahabat, pacar atau jika ingin biaya jajan tersubsidi, ajak orang tua anda :D
Penulis merekomendasikan Churros sebagai menu selain es goreng. Tempatnya berada pada sisi alun alun, bukan dalam gang seperti es goreng pak gatot. Churros baru digoreng ketika anda memesan, jadi disajikan hangat bersama saus pilihan anda. Menu tersebut seharga Rp.13.000; sangat worth it untuk makanan dengan porsi yang lumayan banyak. Selain itu, coba juga kopi dengan kedai yang terlihat klasik di sisi alun alun. Meskipun pembuatannya cukup lama, rasanya otentik dengan harga standar.
Dari keseluruhan Alun-alun kidul Yogyakarta, apa hal yang anda suka atau rekomendasikan untuk penulis dan pembaca lain? Kolom komentar selalu terbuka untuk seluruh masukan anda. J
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H