Menjual es dengan cara yang unik, Pak Gatot yang berjualan di bagian depan gapura atau jalan masuk gang yang didalamnya berisikan aneka macam kuliner memiliki ciri khas saat menjajakan dagangannya. Beliau menggunakan seperangkat microfon dan speaker untuk mempromosikan Es Goreng, tidak hanya dengan menginformasikan produk yang dijual, Pak Gatot juga menyuarakan template ikonik andalannya.
Pak Gatot tidak lupa selalu mengatakan kepada pelanggan "semoga cepat dipertemukan dengan jodohnya" dengan pembawaan beliau yang ramah dan asyik, penulis memberanikan diri meminta izin memfoto beliau dan meminta izin pula untuk dimuat dalam artikel.
Dengan senang hati Pak Gatot tersenyum lalu memakai masker setelah satu jepretan pertama. "biar prokes neng" lalu kami tertawa kecil dan jepretan kedua akhirnya selesai. Setelah penulis berterimakasih, Pak Gatot kembali melayani pembeli lainnya. Tenang saja, saat meminta potret Pak Gatot, penulis memastikan bahwa tidak mengganggu jalannya kegiatan berjualan Pak Gatot ataupun membuat pembeli lain mengantre terlalu lama.
Hanya dengan Rp. 5000; kita bisa mendapatkan sepotong panjang es goreng dengan rasa pilihan. Coklat, melon, strawberry dan vanilla. Penyajian Es Goreng bukan seperti namanya yang menuliskan Goreng, tetapi Es dengan rasa pilihan dicelupkan kedalam coklat cair yang akan membeku melapisi es tadi dikarenakan suhu es yang dingin. Di beberapa daerah, makanan ini disebut Es Potong.
Jajanan jadul ini layaknya salah satu representatif jajanan 90-an. Disajikan dengan sederhana, dengan harga yang terjangkau membuat Es ini diminati semua kalangan. Rasanya segar dan ringan, tidak terlalu manis sehingga cocok dijadikan makanan di segala kondisi.
Selain Es Goreng, Kuliner lain di Alun Alun Kidul Yogyakarta sangat beragam. Aneka korean food seperti odeng, topoki, dan lain lain, sampai chinese food seperti dimsum dan sebagainya atau makanan lokal tersedia dengan berbagai macam.
Tempat parkir motor berada di sisi-sisi lapangan. Masuk saja, nanti diarahkan. Jangan takut tidak ada tempat, meskipun suasana ramai apalagi saat weekend, tukang parkir di Alkid sangat pandai menyempilkan motor di lahan yang cukup luas namun padat itu.