Mohon tunggu...
Linggahayu
Linggahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Mahasiswi mendekati semester akhir yang dapat dikontak melalui Instagram @linggahayu. Menyukai segala sesuatu yang tidak buru-buru, cita-cita slow living di kota yang dingin.

Selanjutnya

Tutup

Money

SiCepat Lakukan PHK Massal, Tidak Mau Membayar Pesangon?

12 Maret 2022   21:44 Diperbarui: 13 Maret 2022   12:58 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Duh pantes saja kemarin kata kurirnya yang biasa anter ke lokasi saya udh gak kerja, jadi dia yang backup ngirim ke lokasi sy. Mana harusnya sampe misal hari in jd sampe besok atau lusanya. Kasian kurir padahal itu udah jam set9 malem dan pas liat dimotornya paketan masih banyak."

@randomangabut pada cuitannya "Heran, sicepat ini banyak buka cabang baru dengan tujuan 1 gerai per 1 kecamatan, tapi kenapa pegawainya bnyk yg dikeluarin juga. Trus buat apa oprec besar2an klo akhirnya phk masal"

Netizen menyayangkan bagaimana sikap tidak profesional yang dilakukan oleh Sicepat. karena pasalnya, ekspedisi ini mampu mengirim paket lebih cepat dari ekspedisi lain. Dengan membuka lowongan pekerjaan secara besar-besaran tempo lalu, setelah itu memutuskan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan besar besaran pula menjelang Ramadhan dan Idul Fitri membuat netizen berpendapat bahwa hal tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh 'perusahaan besar'.

Dikutip dari cuitan akun @cookiespanggang,

"Waduh baru juga dipuji2 karena ngirim paket kek buroq, kok begini ternyata"

cuitan tersebut mendapatkan respon dari pengguna @AkunGhoibb_

"Iyaa sicepat bagus banget kalo soal pengiriman pakett, tapi internalnya malah kurang"

Keramaian perihal pemutusan hak kerja ini sendiri belum mendapatkan respon dari pihak resmi Sicepat. Entah karena berita ini belum sampai pada Sicepat atau mereka dengan sengaja ingin menutup mulut tentang topik yang sedang ramai diperbincangkan. Namun hal ini membuat netizen tahu bagaimana beberapa perusahaan dapat berlaku dan sampai saat ini belum ada tindakan tegas mengenai hal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun