Mohon tunggu...
Linggahayu
Linggahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Mahasiswi mendekati semester akhir yang dapat dikontak melalui Instagram @linggahayu (siapa tau yakand). Menyukai segala sesuatu yang tidak buru-buru, cita-cita slow living di kota yang dingin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peringati Hari Bapak Pandu Dunia, Inilah Tulisan Singkat Tentang Baden-Powell

21 Februari 2022   21:03 Diperbarui: 21 Februari 2022   21:06 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun tidak begitu pandai dalam hal akademik, Baden-Powell berhasil meraih peringkat dua dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi masuk menjadi tentara. Ia bergabung dengan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Selanjutnya pada 1880 Baden Powell berlatih kepanduan dengan Raja Zulu Dinizulu di Afrika Selatan. Lalu pada tahun 1895 ia bertugas di Afrika dan kembali ke India pada tahun 1897 untuk memimpin pasukan Dragoon ke-5. Tahun selanjutnya, Baden Powell ditugaskan ke Metabele yang terletak di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal dengan Zimbabwe) pada saat itu ia ditugaskan menjadi kepala dibawah pimpinan Jenderal Frederick Carrington dalam perang Matabele yang kedua. Masa itu, Baden Powell mendapatkan pengalaman dari kegiatannya. Saat disana, ia mempelajari dan mendapatkan inspirasi mengenai kepanduan. Bahkan saat di Lembah Matobo, ia mendapatkan pelajaran woodcraft dari Burnham (Frederick Russel Burnham) ketika menjadi tim pengintai. Woodcraft memberikan inspirasi kepada Baden Powell untuk menyusun kurikulum dan kode kepanduan. Keahlian tersebut merupakan awal dari ketrampilan kepramukaan.

Pada 1899-1900 Baden Powell ditempatkan di sebuah kota kecil, Mafeking dengan pasukan yang jauh lebih banyak dari lokasi sebelumnya. Meski sebelumnya tidak berpengalaman, mereka berhasil melawan musuh dan mempertahankan kota. Semua orang dalam regu tersebut menerima hadiah yang sekarang menjadi logo organisasi pramuka di dunia (berbentuk bunga bakung).

Lalu di Inggris, berita mengenai prestasi Baden-Powell yang memimpin tentara Mafeking tersebar. Dan bukunya yang berjudul "Aids to Scouting" menjadi laris terjual. Bukunya menjadi populer dan banyak digunakan pengajar untuk bahan materi yang diajarkan kepada para siswa, lalu Baden-Powell diminta untuk menulis ulang bukunya agar lebih mudah dipahami anak muda.

Dengan itu, Baden-Powell mempelajari lebih lanjut mengenai pramuka lalu Pada tahun 1906, Baden-Powell bersama Seton bertukar pikiran hingga Ia menulis draft buku "Boy Patrols" pada 1907. Untuk menguji tulisannya, Baden-Powell mengundang 21 anak muda dari berbagai latar belakang.

Pada musim panas 1907, Baden Powell mengadakan promosi bukunya yang baru "Scouting for Boys" yang berisikan teknik non militer atau teknik bertahan hidup seperti eksplorasi dan pionir. Ia juga mengembangkan game kreatif untuk menunjang pendidikan mental. Buku itu terdapat 6 volume dan berhasil menempati nomor 4 buku terlaris di dunia sepanjang masa hingga hari ini.

Pada 1910, Baden Powell memilih pensiun dari karir militernya di Angkatan Darat.

Kisah Setelahnya

Pada akhir 1910, Pramuka mencapai lebih dari 100.000 di Inggris. Pada 1922, lebih dari 1.000.000 pramuka di 32 negara dan pada 1939 pramuka terus tumbuh dan mencapai lebih dari 3,3 juta.

Pada Januari 1912, Baden-Powell bertemu Olave Soames diatas kapal penumpang dan menikah pada 1912 saat Olave berusia 23 tahun, Baden Powell 55. Mereka memiliki tanggal lahir yang sama.

Baden Powell dan istrinya dikaruniai tiga anak, satu anak laki-laki dan dua anak perempuan yang dinamai Arthur Robert Peter Baden-Powell (1813 --1962),; Heather Grace Baden-Powell (1915 --1986),; Betty St. Clair Baden-Powell (1917 --2004).

Baden Powell meninggalkan dunia pada 8 Januari 1941 tepatnya di Nyeri, Kenya karena kesehatannya menurun. Ia dimakamkan di sebuah makan di Nyeri.

sumber: gramedia.com, wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun