Dalam sesi ini, Dr. Ariga juga berbagi pengalaman mengenai pentingnya kolaborasi antara wirausahawan sosial, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dalam menciptakan inisiatif yang tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal. Ia menyoroti pentingnya pelatihan bagi wirausahawan sosial dalam mengelola bisnis secara berkelanjutan dan menciptakan dampak sosial yang luas.
Mencapai Kemajuan Bersama melalui Kolaborasi Lintas Negara
Konferensi Internasional Kewirausahaan Sosial 2024 menjadi bukti bahwa kolaborasi antarnegara dan antar disiplin ilmu merupakan langkah penting dalam mencapai kemajuan sosial yang lebih besar. Keberagaman perspektif, kemampuan untuk bekerja dalam tim, dan komunikasi yang efektif adalah elemen-elemen yang akan mendorong tercapainya tujuan-tujuan besar dalam pendidikan dan kewirausahaan sosial.
Kedepannya, konferensi ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi banyak pihak untuk terus bekerja bersama dalam menghadapi tantangan global, menciptakan inovasi yang membawa perubahan positif bagi masyarakat, serta memastikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan dan kesempatan ekonomi bagi semua kalangan.
Konferensi Internasional Kewirausahaan Sosial 2024: Mendorong Inovasi Kolaboratif untuk Perubahan Positif Global
Konferensi Internasional Kewirausahaan Sosial 2024 yang baru saja selesai dilaksanakan di Universitas Merana Yakarta, Indonesia, telah menjadi ajang penting untuk mendorong inovasi kolaboratif dalam kewirausahaan sosial guna mempercepat perubahan positif global. Mengangkat tema "Mendorong Inovasi Kolaboratif untuk Perubahan Positif Global", konferensi ini menyatukan para praktisi, akademisi, pembuat kebijakan, dan pelajar dari berbagai penjuru dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan terhadap tantangan sosial yang dihadapi masyarakat global saat ini.
Dalam pembicaraannya, para narasumber menekankan pentingnya kewirausahaan sosial sebagai alat yang efektif untuk mengatasi permasalahan mendesak seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, degradasi lingkungan, dan ketidakstabilan sosial. Melalui berbagai studi kasus, salah satunya dari provinsi Capiz di Filipina, konferensi ini menunjukkan bagaimana perusahaan sosial dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi. Kewirausahaan sosial tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada penciptaan dampak sosial yang berkelanjutan, selaras dengan tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB.
Selama acara ini, para peserta juga mempelajari bagaimana kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat, dapat mempercepat pencapaian SDGs. Dengan mengembangkan model bisnis yang berbasis pada keberlanjutan dan prinsip-prinsip sosial, seperti yang dilakukan oleh perusahaan sosial di Filipina, para peserta konferensi mendapatkan wawasan yang berharga mengenai tantangan dan peluang dalam menerapkan kewirausahaan sosial di berbagai sektor.
Di provinsi Capiz, misalnya, berbagai inisiatif kewirausahaan sosial berhasil memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan keterampilan, akses ke pendanaan, dan promosi produk lokal. Ini menunjukkan betapa pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah, sektor sosial di Capiz berhasil mendorong peningkatan ekonomi lokal sekaligus melindungi dan melestarikan lingkungan.
Salah satu hal penting yang dibahas adalah pentingnya pendidikan integratif yang memadukan kewirausahaan sosial dengan disiplin ilmu lain, seperti rekayasa sosial dan pertanian. Hal ini menjadi dasar bagi pengembangan program akademik yang mendukung pertumbuhan wirausahawan sosial yang inovatif dan tangguh di masa depan. Kolaborasi internasional juga menjadi sorotan utama, dengan harapan dapat menciptakan kemitraan yang lebih kuat antara universitas, organisasi, dan sektor swasta dalam memajukan kewirausahaan sosial secara global.
Konferensi ini mengingatkan kita bahwa kewirausahaan sosial bukan hanya soal menciptakan peluang ekonomi, tetapi juga tentang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. Melalui inovasi, kolaborasi, dan komitmen bersama, kita dapat menghadapi tantangan global dan mendorong perubahan sosial yang positif.