ABSTRAK
Inggris menjajah Bengkulu selama 140 tahun (1685-1825). Pada tahun 1682 VOC mengalahkan EIC (East India Company). Akhirnya EIC memutuskan untuk keluar dari jawa dan membentuk militer baru untuk perdagangan rempah-rempah, pilihan EIC jatuh pada Bengkulu karena wilayah Bengkulu menghasilkan banyak rempah-rempah seperti cengkeh,damar,pala, dan hasil kualitas bumi yang baik.Â
Diberitakan bahwa keputusan surat inggris diambil dari petinggi Bengkulu yang diterima dua hari sebelum keputusan EIC berangkat ke pariaman. Setelah negosiasi pemerintah inggris diizinkan oleh pemerintah Bengkulu untuk mendirikan pangkalan dagang pertama.Â
Inggris mendirikan Benteng Marborough pada tahun 1714-1719 di bawah kepemimpinan Joseph Collet. Dibawah pimpinanan pangeran Jenggalu masyarakat Bengkulu melakukan perlawanan untuk mengusir inggris, sehingga berhasil membuat inggris meninggalkan Bengkulu. Untuk mengakhiri konfrontasi VOC dan EIC akhirnya raja inggris membuat perjanjian Traktat London pada tanggal 17 Maret 1824.
Kata Kunci : Bengkulu, EIC, Perlawanan, dan Perjanjian
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara terkaya dengan Sumber Daya Alam nya, karena itulah sebabnya Indonesia menjadi sasaran para penjajah kolonial yang kejam, karena ingin mendapatkan sumber daya di Negara yang kaya ini. Kedatangan mereka ke indonesia bukan untuk menguasai melainkan untuk berdagang (mencari Rempah-Rempah). karena melihat peluang yang sangat besar mereka pun merubah pemikiran untuk menguasain Indonesia dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Negara yang sudahlama menguasai Indonesia yaitu Belanda, akibatnya rakyat Indonesia tersiska dan menderita karena penjajah yang kejam dan murka yang ingin berwenang diatas seluruh kekayaan di Indonesia. Setelah lima bulan adanya Pearl Harbour Jepang dapat mengendalikan seluruh Asia Tenggara terkecuali Thailand, kekuatan jepang untuk memperluas kekuasaanya semakin gigih, salah satunya Indonesia. Awalnya masyarakat Bengkulu menyambut jepang dengan baik. Karena terdapat tiga acuan mengapa masyarat menerima masyarakat menerima kedatangan jepang dengan baik, salah satunya Jepang mengadakan gerakan 3A, Jepang menjanjikan bahwasannya Indonesia akan merdeka dan Jepang telah menghancurkan kekuatan Kolonialisme yang berada di Bengkulu. Maka dari itu rakyat tidak wasangka sedikit pun.
BAGIAN INTI
 Pada tahun 1830, Gubernur Jendran Van dan Bousch mulai memperlakukan sistem tanam paksa. Dimana pertain harus menyerahkan hasil dari produksi tanah mereka kepada pemerintah kolonial. rakyat Bengkulu terus menderita sesuai dengan perjanjian mereka (Traktat London). Bahkan tanam paksa semakin kejam saat jepang mengendalikan Indonesia. penjajah tanpa rasa kemanusiaan itu tidak hanya memberikan penderitaan pada rakyat. Tapi juga meningkatkan rasa perlawanan karena telah menindas nilai dan tradisi luhur rakyat sekitar. Tahun 1718 inggris membangun Benteng Marborough, hal ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan militer inggris dari ancaman VOC.
Sebelum datang nya EIC, wilayah ini sudah terdapat kerajaan kecil yang taat pada kerajaan yang lebih besar, seperti kesultanan Banten dan Indrapura di Sumatra barat. Kerajaan-kerajaan tersebut adalah kerajaan sungai serut, selebar, sungai lemau, sungai itam, dan kerajaan anak sungai. Pada saat inggris tiba, Bengkulu sudah sudah terdapat lebih dari satu kerajaan yang mengadakan perjanjian terhadap inggris, yaitu Pangeran Raja Muda dari kerajaan sungai Lemau dan Depati Bangsa Raja dari kerajaan sungai Itam. Isi dari perjanjian itu inggris mendapatkan wewenang monopoli untuk mendapatkan lada dikedua daerah tersebut. Inggris bersumpah akan mengadakan bantuan dan perlindungan yang berada diluar Inggris, lalu mendirikan inggris membangun benteng pertamanya di Bengkulu yaitu Fork York.