Pembelajaran diferensiasi dilakukan berlandaskan 5 alasan masuk akal (5 common sense) di antaranya adalah karena : (1) tujuan pembelajaran didefinisikan dengan jelas, (2) bisa merespon kebutuhan belajar murid, (3) menggunakan lingkungan yang “mengundang” murid untuk belajar, (4) menggunakan manajemen kelas yang efektif, (5) menggunakan penilaian berkelanjutan.
Strategi dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi meliputi : (1) diferensiasi konten (terkait apa yang kita ajarkan pada murid), (2) diferensiasi proses (mengacu pada bagaimana murid memahami materi), (3) diferensiasi produk (terkait bukti yang menunjukkan apa yang murid telah pahami).
Untuk menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi, guru terlebih dahulu MEMETAKAN Kebutuhan Belajar Murid, agar membantu mencapai hasil belajar yang optimal juga.
Kebutuhan belajar murid di antaranya adalah : (1) kesiapan belajar/readiness, adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru, (2) minat belajar (merupakan motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran), (3) profil belajar (merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll.)
Pembelajaran Diferensiasi kaitannya dengan materi dalam modul lain di Pendidikan Guru Penggerak
Pembelajaran berdiferensiasi, kaitannya dengan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Filosofi Pembelajaran Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa pendidikan harus berpihak pada murid. Hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi, dimana pembelajaran berorientasi kepada kebutuhan murid.
Pembelajaran berdiferensiasi, kaitannya dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
Dalam memetakan kebutuhan belajar murid, dibutuhkan guru yang memiliki nilai reflektif terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaluinya bersama murid, berupaya inovatif membuat media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid, dan mampu berkolaborasi dengan murid, sesama guru, dan orang tua murid untuk mendapatkan informasi tentang karakter belajar murid.
Pembelajaran berdiferensiasi, kaitannya dengan Visi Guru Penggerak