Mohon tunggu...
Lindy chriscianto
Lindy chriscianto Mohon Tunggu... -

hidup berawal dari mimpi. saat salah satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka. hanya seringkali kita terpaku begitu lama pada pintu yang tertutup sehingga tak melihat yang telah terbuka untuk kita. (hellen keller)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Life-Span Development

24 Februari 2015   17:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:36 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Life-span development

Setiapmanusia yang lahir di dunia, mulai dari masa pembuahan hingga masa akhir hidupnya akan terus mengalami perubahan. Perubahan yang dialami manusia dimulai sejak fase bayi menuju anak-anak. Menurut Santrok dan Yussen (1992) masa anak-anak dimulai sejak masa bayi akhir (18-24 bulan) sampai umur 11 tahun. Kemudian masa anak-anak ini akan terus beranjak kearah masa remaja yang berkisar antara umur 10-22 tahun. Masa remaja ini merupakan masa transisi yang menghubungkan antara masa anak-anak dan masa dewasa awal diamana pada tahap ini terjadi perubahan pada aspek fisik dan non-fisik manusia kearah yang lebih matang. Fase selanjutnya yang harus dilalui yaitu remaja yang memasuki masa dewasa, yaitu dewasa awal dan dewasa akhir. Perkembangan akan terus berlanjut hingga memasuki masa dewasa akhir dan fase selanjutnya yang dilalui adalah masa lansia. Seseorang yang sudah memasuki masa ini akan mampu melihat perspektif masa hidupnya dengan mengamati perkembangan dan perubahan yang terjadi pada putra putrinya dan bisa jadi itu belum pernah terjadi dalam dirinya.

Menurut ahli perkembangan masa hidup Paul Baltes (1939-2006), life-span perspective memandang bahwa perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup terbagi atas perkembangan multidimensi, multiarah, plastis, multidisiplin, dan konstektual. Perkembangan ini akhirnya akan terlihat melalui factor pertumbuhan, pemeliharaan, dan regulasi (pengaturan); dan dibangun melalui kerja sama faktor-faktor biologis, sosiokultural, dan individual.

Perkembangan manusia bersifat multidimensi, maksudnya yaitu setiap individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda antara individu yang satu dengan individu lain. Misalnya seorang yang memiliki kelainan biologis di masa bayi memiliki dampak perkembangan pikiran dan emosi yang berbeda saat dewasa dibanding dengan individu yang tidak mengalami kelainan. Hal itu karena komponen dimensi kognitifyang ada pada dirinya yang meliputiminat, memori, kecepatan pemrosesan informasi, serta intelegensi sosial yang berbeda dari orang lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan manusia bersifat multiarah, yaitu perubahan yang dialami oleh seseorang karena berada atau condong dalam situasi dan kondisi tertentu. Sebagai contoh, seorang yang lahir di kota Inggris akan mengalami kesulitan bahasa saat ia ingin menetap di Jepang, seorang remaja yang terjangkit virus cinta ia akan semakin individual dan lebih senang menyendiri, sertaorang dewasa yang bertindak dengan penuh kebijakan karena pengalaman yang sering ia temui semasa hidpnya.

Selanjutnya teori ini menjelaskan bahwa manusia akan melalui masa perkembangan dimana perkembangan manusia bersifat plastis. Fase ini menjelaskan bahwa manusia memiliki penurunan kemampuan kognitif yang diiringi dengan pertambahan usia.

Ilmu perkembangan bersifat multidisiplin, yaitu ilmu yang berhubungan dengan disiplin ilmu seperti ilmu tentang kedokteran, astronomi, sosiologi, psikologi, dan ilmu tentang saraf.

Perkembangan manusia bersifat konstektual, perkembangan ini terjadi pada perubahan individu yang menikuti perkembangan zaman, yang menimbulkan 1) pengaruh normative berdasarkan usia, 2) pengaruh normative berdasarkan sejarah, dan 3) peristiwa-peristiwa hidup yang bersifat individual yang berdampak pada biologis dan lingkungan terhadap perkembangan

Jadi, setiap individu yang lahir sejak zaman prasejarah hingga masa sekarang akan terus mengalami perkembangan dan perubahan yang berkaitan dengan biologis, kognitif, dan social dan memiliki interaksi yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun