Bagiku metode Coahing Tirta sangat tepat dalam menangani siswa yang bermasalah. Metode Coaching Tirta merupakan kepanjangan dari tujuan, identifikasi, rencana aksi dan tanggungjawab.
Menggunakan metode ini, guru dituntut sebagai pendengar yang baik dan pengarah yang bijak.
Dari segi bahasa Tirta berarti air. Percakapan demi percakapan harus mengalir dengan baik. Guru sebagai pembimbing atau membantu murid dalam menemukan masalah yang ia hadapi, mencari jalan keluar, menyusun rencana aksi dan bertanggungjawab mengerjakannya.
Kelebihan dari metode ini, siswa diajak menyadari masalah yang ia perbuat dan diarahkan mendapatkan solusi secara mandiri. Hal ini tentu menolong siswa semakin dewasa dalam menyelesaikan masalah dan ia berani bertanggungjawab atas perbuatannya.
Contoh Kasus
Saya pernah menemukan seorang siswa yang berkelahi dengan temannya. Kemudian ia mengadu kepada saya sebagai guru PJOK.
Dengan penuh kesabaran saya mendengarkan mereka bercerita hingga terkuak  semua penyebab pertengkarannya. Saya mengarahkan mereka untuk mengindentifikasi masalahnya dan mencarikan solusinya. Masalahnya selesai dan mereka memutuskan untuk berdamai.
Metode tersebut sangat efektif dan memandirikan siswa.
Di era digitalisasi ini, siswa sangat mudah mendapatkan pengetahuan dari jejaring internet. Namun, mereka belum tentu dapat menyelesaikan masalah sendiri dengan baik. Maka saya menganjurkan ketika seorang guru menghadapi siswa yang mengalami masalah, maka perlu menyelesaikan maslahnya dengan menggunakan metode Coahing Tirta. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI